Pengurus BKM Babul Maghfirah Mengikuti Sosialisasi Digitalisasi Masjid

Gambar Ilustrasi Pengurus BKM Babul Maghfirah Mengikuti Sosialisasi Digitalisasi Masjid

Banda Aceh - Pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Babul Maghfirah Gampong Tanjung Selamat, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar yang dihadiri oleh Hamdani mengikuti kegiatan sosialisasi Digitalisasi Masjid.

PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Area Aceh atau region 1 bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Banda Aceh melakukan sosialisasi Digitalisasi Masjid bagi takmir masjid di provinsi Aceh secara daring melalui aplikasi zoom dan luring di Aula bank tersebut, Jumat, 24 Desember 2021.

Manajer BSI Area Aceh Dedy Sunandar Mahfudz dalam sambutannya menyebut sosialisasi digitalisasi masjid yang dilakukan pihaknya meliputi beberapa program seperti merchant QRIS, aplikasi takmir masjid, BSI smart agen dan lainnya untuk mensupport masjid masuk ke era digital.

Dedy Mahfudz menuturkan BSI berkolaborasi DMI serta dengan pengurus masjid untuk memakmurkan masjid dan jamaahnya. Selain itu masjid juga bisa menjadi pusat ekonomi syariah. Artinya masjid bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah saja.

Ia juga menambahkan, masjid sebagai ekosistem halal juga perlu diperkuat dengan digitalisasi guna mendukung ekonomi berbasis syariah yang menciptakan kemakmuran.

Sementara itu ustadz Fauzan Ketua DMI Kota Banda Aceh mengatakan program BSI ini mempersatukan kita masjid-masjid di Aceh melalui Digitalisasi Masjid seperti yang hari ini dilakukan dan ini sesuai dengan ruh DMI.

"Melalui program ini kita sangat mengharapkan agar bisa tumbuh ekonomi umat berbasis masjid," ujarnya.

Saat ini, tambah Fauzan, menyambut era 5.0 dimana diarahkan untuk mencerdaskan manusia dengan digitalisasi. Sehingga masjid menjadi garda terdepan dalam mengubah peradaban sebagaimana dicontohkan Rasulullah Saw pada periode Madinah.

"Rasulullah telah mempersatukan umat antara Muhajirin dan Anshar. Kaum Anshar memberikan apa saja kebutuhan Muhajirin sehingga terbentuk sebuah ikatan persaudaraan dan persatuan yang kokoh," jelasnya.

Lebih jauh mantan bankers itu memandang agar DMI dan seluruh stakeholder dapat membangun kota berbasis masjid. Jika hal itu terwujud maka Insya Allah akan Aceh akan menjadi daerah yang baldatun tayyibatun warabbun Ghafur dan memajukan peradaban masjid.

Selanjutnya Eko Suhartono dan Arief beserta tim IT BSI pusat memaparkan secara detail beberapa aplikasi yang dapat dimanfaatkan oleh masjid menuju masjid yang modern dan masuk ke ranah digital. Termasuk layanan untuk pengelolaan keuangan masjid melalui sistem perbankan syariah.

Adapun peserta yang hadir secara luring merupakan pengurus masjid diantaranya BKM masjid Oman Makmur, masjid Jamik Unsyiah, BKM Babul Maghfirah, masjid RSUZA atau sebanyak 20 masjid lainnya. Sedangkan via daring diikuti oleh peserta dari Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Tenggara, Meulaboh. (*)