Mengenal Salah Satu Masjid Tertua di Indonesia, Berdiri Sejak Abad 13
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2024-03-26 23:02:25

Mengenal Salah Satu Masjid Tertua di Indonesia, Berdiri Sejak Abad 13

Salah satu masjid tertua di Indonesia berdiri di Banyumas, Jawa Tengah. Masjid ini sudah didirikan pada abad ke-13, jauh sebelum masuknya era Walisongo.

Dikutip dari arsip detikEdu, masjid tertua di Indonesia adalah Masjid Saka Tunggal. Masjid ini terletak di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.

Masjid Saka Tunggal ini dinobatkan sebagai masjid tertua di Indonesia karena didirikan 2 abad sebelum era wali songo. Tepatnya, ini dibangun pada tahun 1288 Masehi.

Mengenal Salah Satu Masjid Tertua di Indonesia, Berdiri Sejak Abad 13

Nama masjid diambil dari bangunannya yang ditopang oleh satu tiang saja. Kata saka dalam bahasa Jawa berarti tiang, sedangkan tunggal artinya adalah satu.

Dijelaskan dalam buku yang berjudul Masjid karya Teguh Purwantari, Masjid Saka Tunggal ini didirikan oleh seorang tokoh pendakwah agama Islam yang bernama Kiai Mustolin atau akrab dipanggil dengan Mbah Tolih.

Menurut sejarah, Kiai Mustolin menjadi tokoh penyebar agama Islam pada masa kejayaan Kesultanan Mataram Kuno. Bukti Kiai Mustolin sebagai pendiri dari Masjid Saka Tunggal ditemukan pada tiang masjid tersebut.

bangunan Masjid Saka Tunggal memiliki simbol-simbol dan maknanya tersendiri. Apa saja makna bagian bangunan masjid tertua di Indonesia tersebut?

arsitektur Masjid Saka Tunggal banyak dipengaruhi oleh arsitektur Kerajaan Singasari dan Majapahit. Oleh sebab itu, bentuknya sedikit berbeda dari masjid-masjid di Jawa pada umumnya.

Jika masjid di Jawa lainnya memiliki empat tiang penyangga, Masjid Saka Tunggal hanya memiliki saka tunggal atau satu tiang penyangga. Sementara itu, pada bagian ujung atasnya baru bercabang empat.

Saka tunggal inilah yang disebut sebagai simbol papat kiblat lima pancer. Artinya, manusia diibaratkan sebagai pancer atau pusat yang dikelilingi oleh empat unsur mata angin yang melambangkan air, api, angin, dan bumi sebagai unsur-unsur dari kehidupan.

Sementara itu, kata saka tunggal sendiri bisa dimaknai sebagai manusia harus hidup dengan lurus, menjadi orang baik, dan orang yang benar. Hidupnya akan lurus mengikuti perintah-perintah Tuhan dan tidak menyimpang ke arah keburukan.

Pada bagian atap masjid, tersusun atap yang terbuat dari material ijuk, sedangkan untuk bagian dinding Masjid Saka Tunggal terbuat dari material bambu yang dianyam.

Ukiran ornamen kayu yang berbentuk seperti nyala sinar matahari dapat ditemukan pada bagian mimbar Masjid Saka Tunggal ini. Corak ukiran ini diperkirakan pernah menjadi ciri pada bangunan-bangunan Kerajaan Majapahit dan Singosari.

Dalam sejarahnya, Masjid Saka Tunggal ini sudah pernah mengalami pemugaran atau renovasi beberapa kali. Salah satu bagian yang pernah diganti adalah beberapa bagian dinding. Semula dinding Masjid Saka Tunggal terbuat dari anyaman bambu, tetapi setelah direnovasi diganti menjadi tembok.

Meskipun telah mengalami beberapa kali pemugaran, tetapi renovasi yang dilakukan tidak mengubah arsitektur asli dari salah satu masjid tertua di Indonesia ini.

Renovasi yang dilakukan tersebut hanya bertujuan untuk memperbaiki dindingnya saja. Sementara itu, bagian yang lainnya masih dibiarkan sebagaimana aslinya. Dengan demikian, apa yang dilihat pengunjung apabila datang ke Masjid Saka Tunggal ini adalah asli masih buatan dari Kiai Mustolin.

Salah satu masjid tertua di Indonesia berdiri di Banyumas, Jawa Tengah. Masjid ini sudah didirikan pada abad ke-13, jauh sebelum masuknya era Walisongo.

Dikutip dari arsip detikEdu, masjid tertua di Indonesia adalah Masjid Saka Tunggal. Masjid ini terletak di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.

Masjid Saka Tunggal ini dinobatkan sebagai masjid tertua di Indonesia karena didirikan 2 abad sebelum era wali songo. Tepatnya, ini dibangun pada tahun 1288 Masehi.

Mengenal Salah Satu Masjid Tertua di Indonesia, Berdiri Sejak Abad 13

Gambar Ilustrasi Mengenal Salah Satu Masjid Tertua di Indonesia, Berdiri Sejak Abad 13

Mengenal Salah Satu Masjid Tertua di Indonesia, Berdiri Sejak Abad 13

Nama masjid diambil dari bangunannya yang ditopang oleh satu tiang saja. Kata saka dalam bahasa Jawa berarti tiang, sedangkan tunggal artinya adalah satu.

Dijelaskan dalam buku yang berjudul Masjid karya Teguh Purwantari, Masjid Saka Tunggal ini didirikan oleh seorang tokoh pendakwah agama Islam yang bernama Kiai Mustolin atau akrab dipanggil dengan Mbah Tolih.

Menurut sejarah, Kiai Mustolin menjadi tokoh penyebar agama Islam pada masa kejayaan Kesultanan Mataram Kuno. Bukti Kiai Mustolin sebagai pendiri dari Masjid Saka Tunggal ditemukan pada tiang masjid tersebut.

bangunan Masjid Saka Tunggal memiliki simbol-simbol dan maknanya tersendiri. Apa saja makna bagian bangunan masjid tertua di Indonesia tersebut?

arsitektur Masjid Saka Tunggal banyak dipengaruhi oleh arsitektur Kerajaan Singasari dan Majapahit. Oleh sebab itu, bentuknya sedikit berbeda dari masjid-masjid di Jawa pada umumnya.

Jika masjid di Jawa lainnya memiliki empat tiang penyangga, Masjid Saka Tunggal hanya memiliki saka tunggal atau satu tiang penyangga. Sementara itu, pada bagian ujung atasnya baru bercabang empat.

Saka tunggal inilah yang disebut sebagai simbol papat kiblat lima pancer. Artinya, manusia diibaratkan sebagai pancer atau pusat yang dikelilingi oleh empat unsur mata angin yang melambangkan air, api, angin, dan bumi sebagai unsur-unsur dari kehidupan.

Sementara itu, kata saka tunggal sendiri bisa dimaknai sebagai manusia harus hidup dengan lurus, menjadi orang baik, dan orang yang benar. Hidupnya akan lurus mengikuti perintah-perintah Tuhan dan tidak menyimpang ke arah keburukan.

Pada bagian atap masjid, tersusun atap yang terbuat dari material ijuk, sedangkan untuk bagian dinding Masjid Saka Tunggal terbuat dari material bambu yang dianyam.

Ukiran ornamen kayu yang berbentuk seperti nyala sinar matahari dapat ditemukan pada bagian mimbar Masjid Saka Tunggal ini. Corak ukiran ini diperkirakan pernah menjadi ciri pada bangunan-bangunan Kerajaan Majapahit dan Singosari.

Dalam sejarahnya, Masjid Saka Tunggal ini sudah pernah mengalami pemugaran atau renovasi beberapa kali. Salah satu bagian yang pernah diganti adalah beberapa bagian dinding. Semula dinding Masjid Saka Tunggal terbuat dari anyaman bambu, tetapi setelah direnovasi diganti menjadi tembok.

Meskipun telah mengalami beberapa kali pemugaran, tetapi renovasi yang dilakukan tidak mengubah arsitektur asli dari salah satu masjid tertua di Indonesia ini.

Renovasi yang dilakukan tersebut hanya bertujuan untuk memperbaiki dindingnya saja. Sementara itu, bagian yang lainnya masih dibiarkan sebagaimana aslinya. Dengan demikian, apa yang dilihat pengunjung apabila datang ke Masjid Saka Tunggal ini adalah asli masih buatan dari Kiai Mustolin.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .