Masjid Qiblatain, Salah Satu Tempat Ziarah di Madinah
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2024-03-26 23:03:26

Masjid Qiblatain, Salah Satu Tempat Ziarah di Madinah

Masjid Qiblatain merupakan salah satu masjid yang terkenal di Madinah dan menjadi peninggalan sejarah Islam. Masjid Qiblatain juga menjadi salah satu tempat ziarah di Madinah.

Masjid Qiblatain adalah salah satu masjid yang terkenal di Madinah. Merujuk pada buku Tempat-tempat Ziarah di Kota Madinah karya M. Julius, Masjid Qiblatain terletak di sebelah barat laut Masjid Nabawi dengan jarak 5 km, pada sebuah bukit kecil dekat dengan Wadi Al-Aqiq.

Dijelaskan dalam buku Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW karya Abdurrahman bin Abdul Karim, Masjid Qiblatain awalnya dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah karena dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Letaknya di tepi jalan menuju Universitas Madinah di dekat Istana Raja ke jurusan Wadi Aqiq, atau di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah.

Masjid Qiblatain, Salah Satu Tempat Ziarah di Madinah

Dinamakan Masjid Qiblatain karena masjid ini menjadi saksi dua arah kiblat. Awalnya umat Islam salat menghadap ke Masjidil Aqsa, lalu kemudian menghadap ke arah Masjidil Haram.

Dirangkum dari buku Sejarah Terlengkap 25 Nabi karya Rizem Aizid,Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengubah arah kiblat dari arah Masjidil Aqsa ke arah Ka'bah di Masjidil Haram Makkah. Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-2 H, pada hari Senin, bulan Rajab, waktu zhuhur.

Ketika itu, Nabi Muhammad SAW salat dengan menghadap ke arah Masjidil Aqsa. Di tengah salatnya, perintah Allah SWT turun kepadanya. Perintah tersebut termaktub dalam surah Al Baqarah ayat 144,

قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ ١٤٤

Artinya: "Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidilharam) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan."

Setelah ayat tersebut turun, Nabi Muhammad SAW menghentikan sementara salatnya. Kemudian beliau meneruskannya dengan memindahkan arah kiblat menghadap ke arah Masjidil Haram.

Sejarah mencatat bahwa terjadi beberapa kali renovasi pada Masjid Qiblatain. M. Julius menyatakan bahwa renovasi Masjid Qiblatain pernah dilakukan oleh Umar bin Abdul Aziz dan pada zaman kesultanan Usmani, Sulaiman Al-Qanuni pada tahun 950 H / 1543 M. Pembangunan besar-besaran dilakukan oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1408 / 1987 M, termasuk meratakan bukit tempat Masjid Qiblatain berdiri.

Dirangkum dari buku Umrah Sambil Belajar Sirah: Menapak Tilas Sejarah Rasulullah SAW karya Hepi Andi Bastoni, Masjid Qiblatain menjadi salah satu tujuan ziarah di Madinah bagi jamaah haji maupun umrah dari seluruh dunia.

Masjid Qiblatain merupakan salah satu masjid yang terkenal di Madinah dan menjadi peninggalan sejarah Islam. Masjid Qiblatain juga menjadi salah satu tempat ziarah di Madinah.

Masjid Qiblatain adalah salah satu masjid yang terkenal di Madinah. Merujuk pada buku Tempat-tempat Ziarah di Kota Madinah karya M. Julius, Masjid Qiblatain terletak di sebelah barat laut Masjid Nabawi dengan jarak 5 km, pada sebuah bukit kecil dekat dengan Wadi Al-Aqiq.

Dijelaskan dalam buku Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW karya Abdurrahman bin Abdul Karim, Masjid Qiblatain awalnya dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah karena dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Letaknya di tepi jalan menuju Universitas Madinah di dekat Istana Raja ke jurusan Wadi Aqiq, atau di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah.

Masjid Qiblatain, Salah Satu Tempat Ziarah di Madinah

Gambar Ilustrasi Masjid Qiblatain, Salah Satu Tempat Ziarah di Madinah

Masjid Qiblatain, Salah Satu Tempat Ziarah di Madinah

Dinamakan Masjid Qiblatain karena masjid ini menjadi saksi dua arah kiblat. Awalnya umat Islam salat menghadap ke Masjidil Aqsa, lalu kemudian menghadap ke arah Masjidil Haram.

Dirangkum dari buku Sejarah Terlengkap 25 Nabi karya Rizem Aizid,Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengubah arah kiblat dari arah Masjidil Aqsa ke arah Ka'bah di Masjidil Haram Makkah. Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-2 H, pada hari Senin, bulan Rajab, waktu zhuhur.

Ketika itu, Nabi Muhammad SAW salat dengan menghadap ke arah Masjidil Aqsa. Di tengah salatnya, perintah Allah SWT turun kepadanya. Perintah tersebut termaktub dalam surah Al Baqarah ayat 144,

قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ ١٤٤

Artinya: "Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidilharam) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan."

Setelah ayat tersebut turun, Nabi Muhammad SAW menghentikan sementara salatnya. Kemudian beliau meneruskannya dengan memindahkan arah kiblat menghadap ke arah Masjidil Haram.

Sejarah mencatat bahwa terjadi beberapa kali renovasi pada Masjid Qiblatain. M. Julius menyatakan bahwa renovasi Masjid Qiblatain pernah dilakukan oleh Umar bin Abdul Aziz dan pada zaman kesultanan Usmani, Sulaiman Al-Qanuni pada tahun 950 H / 1543 M. Pembangunan besar-besaran dilakukan oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1408 / 1987 M, termasuk meratakan bukit tempat Masjid Qiblatain berdiri.

Dirangkum dari buku Umrah Sambil Belajar Sirah: Menapak Tilas Sejarah Rasulullah SAW karya Hepi Andi Bastoni, Masjid Qiblatain menjadi salah satu tujuan ziarah di Madinah bagi jamaah haji maupun umrah dari seluruh dunia.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .