MASJID KAGUNGAN DALEM SAMBISARI

 

Masjid tersebut merupakan Masjid Bersejarah dan Kagungan Dalem yang tidak bisa dipisahkan dengan Masjid Mlangi dan Masjid Plosokuning. Masjid Kagungan Dalem Sambisari tersebut  dibangun di atas tanah sultan ground/tanah perdikan seluas 1215 m2 dibangun pada tahun 1770, oleh Kyai Hasan Basari putra Kyai Nur Iman Mlangi yang kemudian diteruskan oleh sepupunya bernama Muhammad Salim yang merupakan imam pertama sambisari, cucu dr kyai mursodo plosokuning, makam beliau berada di Makam Sambisari/komplek Masjid.

Tanah perdikan/Sultan Ground  yg digunakan adalah pemberian oleh kraton Yogyakarta karena atas jasa syiar/dakwah agama islam di wilayah sleman timur, yg saat itu tempat tersebut dijadikan pusat pertahanan, pusat pemerintahan, pusat urusan keagamaan, Pusat Dakwah, dan merupakan tempat  pelestarian warisan budaya islam di Jawa berupa gunungan/kirab budaya , sadranan, ruwahan, rabu pungkasan dan kesenian slawatan jawa yg saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat setempat.

Ciri masjid masjid sambisari sama dengan masjid yg ada di Masjid Mlangi  dan Masjid Plosokuning. Di Masjid tersebut terdapat makam kuno/Makam kerabat Karaton NgaYogyakarta Hadiningrat, bangunan berbentuk bujur sangkar, beratap tumpang dua, memiliki bedug , mimbar kuno. Namun untuk kolam dan pohon sawo sudah  dihilangkan karena mengalami kerusakan dan keropos sehingga membahayakan lingkungan setempat.

Sejarah Pendiri Masjid Kagungan Sambisari:
Silsilah Beliau Kyai Hasan Basari/Chasan Bisri putra Kyai Nur Iman Mlangi adalah Putra Kyai Nur Iman Mlangi yang masih merupakan saudara Kyai Mursodo pendiri Masjid Plosokuning. Selain Kyai Hasan Basari, ada kerabat beliau yaitu Kyai Raden Muhammad Salim (sambisari )  adalah Putra dari Mbah Kyai Raden Mlangi/Ny Romli putra dari  Kyai Raden Mursodo (plosokuning), Kyai Raden Mursodo Putra dari Kyai Nur Iman (Mlangi) alias B.P.H Sandiyo/Radèn Mas Ichsan bin Prabu Amangkurat IV atau Mangkurat Jawa ( 1719-1726 M ) bin Susuhunan Pakubuwana I alias Pangeran Puger ( 1705-1719 M) bin Prabu Amangkurat Agung /Sinuwun Tegal Arum (1645-1677 M ) Bin Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645 M ) bin Sultan Hanyakrawati /Raden Mas Jolang (1601-1613 M) Bin Kanjeng Panembahan Senapati /Raden Sutawijaya (1587-1601 M) Pendiri Kerajaan Mataram

Mbah Kyai Nur Iman mempunyai beberapa putra yaitu Mbah Kyai Raden Mursada dan Mbah Kyai Raden Nawawi.
Mbah Kyai Raden Nawawi menjadi Abdi Dalem Pathok Negara I Mlangi. Sedangkan mbah Kyai Raden Mursada Lebih Mengembangkan dan mengajarkan agama Islam di Wilayah Ploso Kuning, beliau berputra diantaranya Kyai Raden Mustafa dengan pangkat Abdi Dalem Pathok Negara yang berkedudukan di desa Plosokuning dengan bergelar Kyai Hanafi I dan Kyai Raden Mlangi/Kyai Romli dan berputra Kyai Raden Muhammad Salim (sambisari)

Makam Raden Mas Kyai Chasan Bisri/Kyai Hasan Basari Besari putra Kyai Nur Iman (Mlangi)) dan juga adik dari Raden Mas Kyai Mursodo (Plosokuning ) berada di Makam Sambisari, menurut sejarah nama Kyai Chasan Bisri /Hasan Basari dipakai untuk nama dusun Sambisari. Diambil dari kata "Bisri" / " Besari" menjadi "Mbisari kemudian jadi "Sambisari" dan sekarang jadi dusun *"Sambisari"

Makam Tokoh2​ Ulama Besar di sambisari yg masih ada hubungan dg kraton Yogyakarta (ada kurang lebih 11 batu nisan yg mmpunyai struktur dg kerabat kraton) diantaranya:
1. Kyai Hasan Basari / Chasan Bisri /Putra Kyai Nur Iman Mlangi
2.Kyai Raden Muhammad Salim/Cucu Kyai Mursodo Plosokuning
3. Kyai Raden Mikhibat/Kyai Hafid/Kyai Hasan Putra Kyai Muhammad Salim
4. Kyai Raden Muhammad Salim 2/Demang Imam Tafsir/Demang Sambisari 1- / cucu Kyai Mikhibat
5. Kyai Raden Demang 2 Sambisari/Kyai Raden Imam Fakih-/Putra Mikhibat
6. KH.Abdul Syukur/Putra Demang 2
Kerabat-kerabat Karaton

MASJID KAGUNGAN DALEM SAMBISARI

Gambar Ilustrasi MASJID KAGUNGAN DALEM SAMBISARI

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid Kagungan Dalem Sambisari

Ahmad subagja | Masjid Kagungan Dalem Sambisari

| Sambisari Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta

Masjid Sambisari adalah Masjid Kagungan Dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Masjid tersebut merupakan Masjid Bersejarah dan Kagungan Dalem yang tidak bisa dipisahkan dengan Masjid Mlangi dan Masjid Plosokuning. Masjid Kagungan Dalem Sambisari tersebut  dibangun di atas tanah sultan ground/tanah perdikan seluas 1215 m2 dibangun pada tahun 1770, oleh Kyai Hasan Basari putra Kyai Nur Iman Mlangi yang kemudian diteruskan oleh sepupunya bernama Muhammad Salim yang merupakan imam pertama sambisari, cucu dr kyai mursodo plosokuning, makam beliau berada di Makam Sambisari/komplek Masjid.
Tanah perdikan/Sultan Ground  yg digunakan adalah pemberian oleh kraton yogyakarta karena atas jasa syiar/dakwah agama islam di wilayah sleman timur, yg saat itu tempat tersebut dijadikan pusat pertahanan, pusat pemerintahan, pusat urusan keagamaan, Pusat Dakwah, dan merupakan tempat  pelestarian warisan budaya islam di Jawa berupa gunungan/kirab budaya , sadranan, ruwahan, rabu pungkasan dan kesenian slawatan jawa yg saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Ciri masjid masjid sambisari sama dengan masjid yg ada di Masjid Mlangi  dan Masjid Plosokuning. Di Masjid tersebut terdapat makam kuno/Makam kerabat Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, bangunan berbentuk bujur sangkar, beratap tumpang dua, memiliki bedug , mimbar kuno. Namun untuk kolam dan pohon sawo sudah  dihilangkan karena mengalami kerusakan dan keropos sehingga membahayakan lingkungan setempat.
Sejarah Pendiri Masjid Kagungan Sambisari:Silsilah Beliau Kyai Hasan Basari/Chasan Bisri putra Kyai Nur Iman Mlangi adalah Putra Kyai Nur Iman Mlangi yang masih merupakan saudara Kyai Mursodo pendiri Masjid Plosokuning. Selain Kyai Hasan Basari, ada kerabat beliau yaitu Kyai Raden Muhammad Salim (sambisari )  adalah Putra dari Mbah Kyai Raden Mlangi/Ny Romli putra dari  Kyai Raden Mursodo (plosokuning), Kyai Raden Mursodo Putra dari Kyai Nur Iman (Mlangi) alias B.P.H Sandiyo/Radèn Mas Ichsan bin Prabu Amangkurat IV atau Mangkurat Jawa ( 1719-1726 M ) bin Susuhunan Pakubuwana I alias Pangeran Puger ( 1705-1719 M) bin Prabu Amangkurat Agung /Sinuwun Tegal Arum (1645-1677 M ) Bin Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645 M ) bin Sultan Hanyakrawati /Raden Mas Jolang (1601-1613 M) Bin Kanjeng Panembahan Senapati /Raden Sutawijaya (1587-1601 M) Pendiri Kerajaan Mataram
Mbah Kyai Nur Iman mempunyai beberapa putra yaitu Mbah Kyai Raden Mursada dan Mbah Kyai Raden Nawawi. Mbah Kyai Raden Nawawi menjadi Abdi Dalem Pathok Negara I Mlangi. Sedangkan mbah Kyai Raden Mursada Lebih Mengembangkan dan mengajarkan agama Islam di Wilayah Ploso Kuning, beliau berputra diantaranya Kyai Raden Mustafa dengan pangkat Abdi Dalem Pathok Negara yang berkedudukan di desa Plosokuning dengan bergelar Kyai Hanafi I dan Kyai Raden Mlangi/Kyai Romli dan berputra Kyai Raden Muhammad Salim (sambisari)
Makam Raden Mas Kyai Chasan Bisri/Kyai Hasan Basari Besari putra Kyai Nur Iman (Mlangi)) dan juga adik dari Raden Mas Kyai Mursodo (Plosokuning ) berada di Makam Sambisari, menurut sejarah nama Kyai Chasan Bisri /Hasan Basari dipakai untuk nama dusun Sambisari. Diambil dari kata "Bisri" / " Besari" menjadi "Mbisari kemudian jadi "Sambisari" dan sekarang jadi dusun *"Sambisari"
Makam Tokoh2​ Ulama Besar di sambisari yg masih ada hubungan dg kraton yogyakarta (ada kurang lebih 11 batu nisan yg mmpunyai struktur dg kerabat kraton) diantaranya: 1. Kyai Hasan Basari / Chasan Bisri /Putra Kyai Nur Iman Mlangi2.Kyai Raden Muhammad Salim/Cucu Kyai Mursodo Plosokuning3. Kyai Raden Mikhibat/Kyai Hafid/Kyai Hasan Putra Kyai Muhammad Salim4. Kyai Raden Muhammad Salim 2/Demang Imam Tafsir/Demang Sambisari 1- / cucu Kyai Mikhibat5. Kyai Raden Demang 2 Sambisari/Kyai Raden Imam Fakih-/Putra Mikhibat6. KH.Abdul Syukur/Putra Demang 27-11 kerabat kraton