Kisah Masjid Kuno di Blora: Usianya 250 Tahun-Pernah Dipindah 5 Km
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2024-03-26 23:00:35

Kisah Masjid Kuno di Blora: Usianya 250 Tahun-Pernah Dipindah 5 Km

Di Blora, ada sebuah masjid kuno yang usianya sudah 250 tahun. Masjid itu juga konon pernah dipindah sejauh 5 kilometer. Inilah kisah Masjid Baiturrohman:

Masjid tersebut terletak di Desa Ngadipurwo, tepatnya berada di dalam Komplek Makam Keluarga Tirtonatan. Lokasinya tak kurang dari 7 kilometer ke utara dari jantung Kota Blora.

Pemerhati sejarah asal Blora, Dalhar Muhammadun menyebut cikal bakal masjid itu berupa surau atau langgar yang didirikan pada 1774. Pendirinya adalah Bupati kedua Blora, Raden Tumenggung (RT) Djajeng Tirtonoto.

Kisah Masjid Kuno di Blora: Usianya 250 Tahun-Pernah Dipindah 5 Km

Djajeng Tirtonoto menjabat sebagai bupati selama 14 tahun dari 1768-1782. Setelah Djajeng wafat pada tahun 1785, keberadaan langgar dilanjutkan anaknya, yaitu R.T. Prawirojoedo yang juga menjabat Bupati Blora (1812-1823).

bangunan langgar lambat laun mengalami kerusakan. Kemudian, langgar tersebut direhabilitasi oleh R.T. Prawirojoedo pada tahun 1814.

"Awalnya bentuknya kayu semua. Semakin lama kan juga rapuh, terus dibetulin sama Bupati Prawirojoedo," terang Madun, sapaan akrabnya, Kamis (21/3) lalu.

Beberapa puluh tahun kemudian, langgar pun dirubah menjadi masjid tepatnya pada tanggal 19 Agustus 1894 Masehi atau 17 Safar 1312 Hijriah oleh Raden Mas Adipati Arya (R.M.A.A.) Tjokronegoro III. R.M.A.A. Tjokronegoro III merupakan Bupati Blora tahun 1857-1886.

Masjid ini pun dipercaya sebagai salah satu masjid tertua yang ada di Blora. Usia masjid ini kini sudah mencapai 250 tahun.

Meskipun mengalami beberapa kali pembenahan, keaslian kayu masjid ini masih tetap terjaga. Beberapa ornamen tampak lawas. Di antaranya pilar berbahan kayu jati, tembok yang cukup tebal, serta bedug diletakkan di serambi.

Selain itu mimbar khatib dan Mustaka Masjid yang berbentuk mirip seperti mahkota raja jawa. Termasuk, prasasti berbentuk ukiran kaligrafi terdapat di sebelah kanan pintu masuk masjid.

Sampai saat ini, masjid ini terlihat kokoh dan asri. Masjid itu digunakan untuk aktivitas keagamaan oleh masyarakat. Pada bulan puasa ini juga digunakan untuk tadarusan membaca Al Qur'an.

Ada versi lain dari sejarah masjid tertua di Blora itu. Konon, masjid itu pernah dipindah dari Desa Purwosari ke Desa Ngadipurwo yang jaraknya sekitar 5 kilometer.

Adapun pemindahan itu dilakukan saat bangunan itu masih berupa langgar. Menurut Madun, pemindahan dilakukan oleh seorang ulama bernama Kyai Amiruddin.

"Kyai Amiruddin, cucu Kyai Abdul Qohar Ngampel, tokoh penyebar Islam di Blora di periode yang lebih awal," ucap Madun.

Kondisi masjid saat dipindah masih berbahan kayu. Hingga kini masih ada sebuah tanah kosong di Purwosari yang diyakini merupakan tempat awal masjid itu berdiri.

"Ada tanah kosong katanya bekas masjid di Purwosari. Masyarakat Purwosari masih menokohkan Kyai Amirudin, masih dihauli. Sementara Kyai Amiruddin makamnya belum ada yang mengetahui keberadaannya," ucap Madun.

Versi sejarah masjid yang dipindah ini juga diakui oleh Ketua Ta'mir Masjid Abdurrahman, Azizi Malik. Dia mengatakan, berdasarkan cerita masyarakat sekitar, masjid ini berasal dari Desa Purwosari yang kemudian dipindah ke Desa Ngadipurwo.

"Masjid ini dulu ceritanya dari Purwosari dipindahkan oleh Kiai Amirudin, dan kemudian didirikan di Desa Ngadipurwo pada tahun 1894 oleh Bupati Blora R.T. Tjokronegoro III," ucapnya.

Masjid dipindahkan ke Ngadipurwo di sebidang tanah yang dahulunya berdiri langgar yang dibangun Raden Djajeng. Azizi menyebut, Tjokronegoro mendirikan masjid itu pada tanggal 19 Agustus 1894. Dari waktu tersebut masyarakat meyakini bangunan masjid masih terjaga keutuhannya.

"Mimbar masih asli, pilar dan tembok asli, bedug juga. Selain itu yang asli sebagian sudah pada rusak misalnya lampu zaman dulu tapi sudah banyak yang rusak," jelas Azizi.

-----

Artikel ini telah naik di detikJateng.

Di Blora, ada sebuah masjid kuno yang usianya sudah 250 tahun. Masjid itu juga konon pernah dipindah sejauh 5 kilometer. Inilah kisah Masjid Baiturrohman:

Masjid tersebut terletak di Desa Ngadipurwo, tepatnya berada di dalam Komplek Makam Keluarga Tirtonatan. Lokasinya tak kurang dari 7 kilometer ke utara dari jantung Kota Blora.

Pemerhati sejarah asal Blora, Dalhar Muhammadun menyebut cikal bakal masjid itu berupa surau atau langgar yang didirikan pada 1774. Pendirinya adalah Bupati kedua Blora, Raden Tumenggung (RT) Djajeng Tirtonoto.

Kisah Masjid Kuno di Blora: Usianya 250 Tahun-Pernah Dipindah 5 Km

Gambar Ilustrasi Kisah Masjid Kuno di Blora: Usianya 250 Tahun-Pernah Dipindah 5 Km

Kisah Masjid Kuno di Blora: Usianya 250 Tahun-Pernah Dipindah 5 Km

Djajeng Tirtonoto menjabat sebagai bupati selama 14 tahun dari 1768-1782. Setelah Djajeng wafat pada tahun 1785, keberadaan langgar dilanjutkan anaknya, yaitu R.T. Prawirojoedo yang juga menjabat Bupati Blora (1812-1823).

bangunan langgar lambat laun mengalami kerusakan. Kemudian, langgar tersebut direhabilitasi oleh R.T. Prawirojoedo pada tahun 1814.

"Awalnya bentuknya kayu semua. Semakin lama kan juga rapuh, terus dibetulin sama Bupati Prawirojoedo," terang Madun, sapaan akrabnya, Kamis (21/3) lalu.

Beberapa puluh tahun kemudian, langgar pun dirubah menjadi masjid tepatnya pada tanggal 19 Agustus 1894 Masehi atau 17 Safar 1312 Hijriah oleh Raden Mas Adipati Arya (R.M.A.A.) Tjokronegoro III. R.M.A.A. Tjokronegoro III merupakan Bupati Blora tahun 1857-1886.

Masjid ini pun dipercaya sebagai salah satu masjid tertua yang ada di Blora. Usia masjid ini kini sudah mencapai 250 tahun.

Meskipun mengalami beberapa kali pembenahan, keaslian kayu masjid ini masih tetap terjaga. Beberapa ornamen tampak lawas. Di antaranya pilar berbahan kayu jati, tembok yang cukup tebal, serta bedug diletakkan di serambi.

Selain itu mimbar khatib dan Mustaka Masjid yang berbentuk mirip seperti mahkota raja jawa. Termasuk, prasasti berbentuk ukiran kaligrafi terdapat di sebelah kanan pintu masuk masjid.

Sampai saat ini, masjid ini terlihat kokoh dan asri. Masjid itu digunakan untuk aktivitas keagamaan oleh masyarakat. Pada bulan puasa ini juga digunakan untuk tadarusan membaca Al Qur'an.

Ada versi lain dari sejarah masjid tertua di Blora itu. Konon, masjid itu pernah dipindah dari Desa Purwosari ke Desa Ngadipurwo yang jaraknya sekitar 5 kilometer.

Adapun pemindahan itu dilakukan saat bangunan itu masih berupa langgar. Menurut Madun, pemindahan dilakukan oleh seorang ulama bernama Kyai Amiruddin.

"Kyai Amiruddin, cucu Kyai Abdul Qohar Ngampel, tokoh penyebar Islam di Blora di periode yang lebih awal," ucap Madun.

Kondisi masjid saat dipindah masih berbahan kayu. Hingga kini masih ada sebuah tanah kosong di Purwosari yang diyakini merupakan tempat awal masjid itu berdiri.

"Ada tanah kosong katanya bekas masjid di Purwosari. Masyarakat Purwosari masih menokohkan Kyai Amirudin, masih dihauli. Sementara Kyai Amiruddin makamnya belum ada yang mengetahui keberadaannya," ucap Madun.

Versi sejarah masjid yang dipindah ini juga diakui oleh Ketua Ta'mir Masjid Abdurrahman, Azizi Malik. Dia mengatakan, berdasarkan cerita masyarakat sekitar, masjid ini berasal dari Desa Purwosari yang kemudian dipindah ke Desa Ngadipurwo.

"Masjid ini dulu ceritanya dari Purwosari dipindahkan oleh Kiai Amirudin, dan kemudian didirikan di Desa Ngadipurwo pada tahun 1894 oleh Bupati Blora R.T. Tjokronegoro III," ucapnya.

Masjid dipindahkan ke Ngadipurwo di sebidang tanah yang dahulunya berdiri langgar yang dibangun Raden Djajeng. Azizi menyebut, Tjokronegoro mendirikan masjid itu pada tanggal 19 Agustus 1894. Dari waktu tersebut masyarakat meyakini bangunan masjid masih terjaga keutuhannya.

"Mimbar masih asli, pilar dan tembok asli, bedug juga. Selain itu yang asli sebagian sudah pada rusak misalnya lampu zaman dulu tapi sudah banyak yang rusak," jelas Azizi.

-----

Artikel ini telah naik di detikJateng.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .