Kisah Bedug Bolong di Indramayu yang Suaranya Terdengar Sampai Cirebon

Di Indramayu ada sebuah bedug tua yang menyimpan kisah tersendiri. Meski bedug itu bolong, tapi suaranya justru nyaring terdengar sampai ke Cirebon.

Bedug bolong itu berada di Masjid Jami Sabilul, Huda Desa Benda, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu. Konon, suara bedug itu bisa terdengar hingga ke Cirebon ketika ditabuh.

Lubang pada permukaan kulit kedua sisi bedug itu sebagai salah satu tanda dalam kisah uniknya. Dari cerita yang berkembang di masyarakat, suara itulah yang akhirnya membuat kulit bedug itu bolong.

Kisah Bedug Bolong di Indramayu yang Suaranya Terdengar Sampai Cirebon

"Versi yang sebenarnya kurang tahu. Yang beredar waktu suara bedug ini kan katanya kedengarannya sampai Keraton Kasepuhan," kata salah satu pengurus Masjid Jami sabilul Huda, Rodiyah (53) saat ditemui, Senin (27/3/2023).

Diceritakan Rodiyah, suara bedug itu mengundang perhatian pihak Keraton Kasepuhan. Sehingga, mereka mengutus perwakilan untuk meminjam bedug tersebut.

Namun, warga di Desa Dadap tidak berkenan. Sehingga, menolak permintaan utusan dari Cirebon tersebut dengan cara halus.

"Jadi dari sana mengutus orang untuk meminjam, mungkin orang sini bilang bedugnya bolong, padahal nggak bolong ya. Mungkin nggak enak kalau terang-terangan bilang nggak boleh, jadi dibilang bolong," jelasnya.

Ucapan yang dijadikan alasan menolak itu seolah nyata. Permukaan kulit bedug yang semula utuh menjadi bolong ketika ditabuh sebanyak tiga kali sebelum waktu salat.

"Pas orang utusan itu pulang, waktu salat azan kan ditabuh tiga kali, terus jeblos (bolong)," ujarnya.

Yang menjadi heran, lanjut Rodiyah, ketika itu bedug sudah diperbaiki, yaitu dengan memakai kulit kerbau seperti sedia kala. Namun, hasilnya bedug itu tetap bolong. Bahkan sampai terlihat saat ini.

Selain kisah unik itu, cerita yang berkembang di masyarakat pun menjelaskan bahwa bedug ini konon dibuat Sunan Welang. Bedug dengan ukuran sekira diameter 60 Sentimeter dan panjang 1 Meter itu, terbuat dari kayu Sidaguri dengan menggunakan kulit kerbau.

Kabarnya, tahun pembuatan bedug yang dipercayai masyarakat sebagai bedug tertua di Kabupaten Indramayu itu tertulis pada bagian dalam bedug. Tulisan itu menggunakan bahasa Arab.

Rodiyah juga menunjukkan pada bagian silinder bedug terdapat cat tulisan yang sudah memudar. Meski sedikit samar tulisan dengan kalimat 'Bedug ini dibikin pada tahun 1516M'. Yang diduga tulisan itu menunjuk pada tahun pembuatan.

"Kurang tahu pastinya. Tapi yang jelas di dalam bedug nya ada tulisan arab itu," ungkapnya.

-----

Artikel ini telah naik di detikJabar dan bisa dibaca selengkapnya di sini.