Khutbah Solat Gerhana (Makna Atas Peristiwa Gerhana)
muhammad rofi | Masjid Ashshulaha
2022-11-08 14:51:24

Khutbah Solat Gerhana (Makna Atas Peristiwa Gerhana)

KHUTBAH shalat GERHANA

8 November 2022

 

Hadirin jamaah shalat gerhana yang dirahmati Allah.

Perputaran siang dan malam, nampak dan tenggelamnya matahari dan bulan adalah di antara nikmat yang wajib di syukuri.

 

Dalam Surat Al qhashas ayat 71 dan 72 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

 

قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ جَعَلَ اللّٰهُ عَلَيْكُمُ الَّيْلَ سَرْمَدًا اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ مَنْ اِلٰـهٌ غَيْرُ اللّٰهِ يَأْتِيْكُمْ بِضِيَآءٍ ۗ اَفَلَا تَسْمَعُوْنَ

"Katakanlah wahai Nabi Muhammad, "Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus-menerus tanpa ada siang sampai hari Kiamat. Siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Apakah kamu tidak mendengar?""

 

قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ جَعَلَ اللّٰهُ عَلَيْكُمُ النَّهَا رَ سَرْمَدًا اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ مَنْ اِلٰـهٌ غَيْرُ اللّٰهِ يَأْتِيْكُمْ بِلَيْلٍ تَسْكُنُوْنَ فِيْهِ ۗ اَفَلَا تُبْصِرُوْنَ

"Katakanlah Nabi Muhammad, "Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus tanpa ada malam sampai hari Kiamat. Siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu sebagai waktu istirahatmu? Apakah kamu tidak memperhatikan?""

 

Apalah jadinya jika malam terus tak pernah ada siang begitu juga sebaliknya. Dijadikan siang dan malam adalah diantara kenikmatan.

Sungguh mendengar keterangan ayat tersebut, kita mengakui akan kurangnya rasa syukur pada diri kita.

 

ASTAGHFIRULLAH  AL ADZIIM. YA ALLAH KAMI MOHON AMPUN PADA-MU ATAS DOSA DOSA KAMI.

 

Hadirin jamaah shalat gerhana yang dirahmati Allah

Dalam Surat Al isra ayat 59 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

 

وَمَا نُرْسِلُ بِا لْاٰ يٰتِ اِلَّا تَخْوِيْفًا

"Dan Kami tidak mengirimkan tanda-tanda itu melainkan untuk menjadikan kamu takut."

 

Terjadinya gerhana baik matahari atau bulan hendaknya membuat kita tambah takut kepada Allah SWT.  Takut jika hari pembalasan datang sebentar lagi. Takut jika kematian datang menimpa pada diri kita saat ini. Sementara selama ini iman dan tauhid kita belum benar, ibadah shalat dan lainnya juga masih jauh dari sesuai aturan, ibadah yang dikerjakan juga masih bayak tercampur ria dan pamer alias tidak ikhlas. Itu semua jika tidak segera diperbaiki, tentu akan tetap membayakan diakhirat kelak.

Jika demikian tanpa ada perbaikan, maka ancamannya adalah azab dan neraka serta murka Allah.

Yaa Ghoffat Wa Yaa Afuwwu, ampunilah dan maafkanlah dosa - dosa dan kesalahan kami selama ini. Teriimalah yang aedikit dari kami. Amiin.

 

Hadirin jamaah shalat gerhana yang dirahmati Allah

 

Tidak menganggap terjadinya gerhana atau kejadian apapun dengan anggapan karena akan ada kejadian begini dan begitu. Lahirnya si fulan atau wafatnya si fulan. Tanda sial atau tanda bahaya.

Ketahuilah, mengkait kaitkan kejadian dialam semesta yang merupakan takdir Allah dengan akan begini dan begitu, itu hukumya di haramkan dalam syariat kecuali ada sebab yang dibenarkan oleh syariat atau sebab penelitian ilmiah.

Ketika turun hujan disaat siang dan sinar terik matahari, dikaitkan dengan adanya kematian seseorang. Atau ketika gigi patah juga dikaitkan dengan kematian seseorang. Itu anggapan yang haram dan bagian dari dosa syirik. Wajib dihindari.

Dalam Shahih Al bukhari diriwayatkan dari Al Mughirah bin Syu'bah ia berkata, "Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim salah satu putra Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersabda,

 

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan salat hingga kembali nampak seperti biasa."

 

Hadirin jamaah shalat gerhana yang dirahmati Allah

 

Selain shalat gerhana dan mendengarkan khutbah setelahnya. Banyak berdoa, berzikir, beristighfar, dan bersedekah adalah amalan - amalan yang sunnah dilakukan saat terjadi gerhana sampai selesainya.

Dalam Shahih Al bukhari diriwayatkan dari Aisyah dia berkata, Rasulullah bersabda,

 

فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

 

"Jika kalian melihat gerhana, maka banyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan salat dan bersedekahlah."

Dalam Shahih Al bukhari diriwayatkan dari Abu Musa Al asya'ari dari Nabi Muhammad bersabda,

 

فَإِذَا رَأَيْتُمْ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ

 

Maka jika kalian melihat sesuatu dari gerhana tersebut, maka segeralah untuk mengingat Allah, berdoa dan mintalah ampunan."

 

Maka diakhir khutbah ini kita berdoa dengan nama - nama Allah yang maha indah dan sifat - sifat -Nya yang tinggi, untuk setiap diri kita, kedua orang tua kita yang masih hidup dan yang sudah wafat, untuk istri suami anak cucu dan seluruh keluarga kita, untuk pemimpin kita, seluruh masyarakat di negeri ini dan seluruh alam, agar Allah memberikan kebaikan berlimpah pada mereka, di berikan hidayah dan tambahannya pada semua mereka yang masih hudup. Kitapun berdoa buat negeri ini dan seluruh alam agar selalu diberikan keamanan dan kemakmuran.

Yaa Allah kami memohon dengan semua yang pernah dimohonkan kepada-Mu oleh Nabi Muhammad dan kami berlindung dengan semua yang pernah dimohonkan perlindungannya oleh Nabi Muhammad kepada-Mu.

 

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا  ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

وَتُبْ عَلَيْنَا ۚ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّا بُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّا بُ

رَبَّنَا ظَلَمْنَاۤ اَنْفُسَنَا وَاِ نْ لَّمْ تَغْفِرْ لَـنَا وَتَرْحَمْنَا لَـنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّا جْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّـعْبُدَ الْاَ صْنَا مَ

رَبَّنَاۤ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَا بَ النَّا رِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِله رَبِّ الْعَالَمِيْن.

 

Khutbah Solat Gerhana (Makna Atas Peristiwa Gerhana)

Gambar Ilustrasi Khutbah Solat Gerhana (Makna Atas Peristiwa Gerhana)

Tentang Penulis
 muhammad rofi  | Masjid Ashshulaha

muhammad rofi | Masjid Ashshulaha

| Email : m.ashshulaha@gmail.com

Nyamannya Masjid Ashushulaha 
Masjid yang berdiri tahun 1986 ini, merupakan masjid yang sampai saat ini selalu siap untuk melayani Ummat, khususnya para jamaah yang berada di lingkungan Pondok Jatimurni. Masjid Ashulaha sudah terdaftar di Sistem Infromasi Masjid oleh Kementrian Agama dengan No Id Masjid : 01.4.13.22.12.000034
Nama "ASHSHULAHA" merupakan bentuk plural dari kata Sholeh. Yang berarti Orang Orang Sholeh. Jika masjid berarti adalah rumah ibadah. Maka Masjid Ashshulaha adalah tempatnya orang orang soleh untuk dapat beribadah. Semoga menjadi doa juga agar lingkungan masjid Ashshulaha, menjadi tempat menjadikan kita menjadi hamba yang sholeh. 
Bila dilihat sekilas, Masjid Ashshulaha terlihat besar dan gagah. Ditambah lagi terdapat pagar dan pintu masuk dari berbagai arah yang memudahkan jamaah memasuki masjid tersebut. Hampir seluruh bangunan masjid ini berwarna putih terang, yang membuat kesan suci dan bersih. Selain itu, ornamen masjid yang berwarna hijau muda tampak membuat mata menjadi segar karena enak dipandang. Pintu masuk masjid yang berada di dalam kompleks ini terbuat pintu kaca yang digeser. Sebab ruang salat diberi fasilitas pendingin ruangan sehingga jamaah tidak perlu takut kegerahan ketika menunaikan salat.  Di bagian samping masjid, terdapat tempat khusus untuk menggelar majelis atau pengajian umum kadang kala pula sebagai tempat dalam memperingati Hari Besar Islam (PHBI). Masjid Ashshulaha  cukup luas, kira-kira bisa menampung hingga ratusan jamaah. 
 
Email : m.ashshulaha@gmail.com