HIKMAH PUASA RAMADHAN (KULTUM ROMADHON HARI KE 3)
Ahmad subagja | ALWUSTHO
2021-10-02 08:11:32

HIKMAH PUASA RAMADHAN (KULTUM ROMADHON HARI KE 3)

HIKMAH PUASA RAMADHAN

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِىْ فَرَضَ عَلَـيْنَا فِىْ شَهْرِ رَمَضَانَ الصِّيَامَ. وَاَمَرَنَا  لَـيْلَهُ بِكَثْرَةِ الْعِبَادَةِ وَالْقِيَامِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْعَلاَّمُ. شَهَادَةً تُنــْجِىْ قَائِلَهَا مِنْ اَهْوَالِ يَوْمِ الزِّحَامِ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَعْصُومُ عَنِ الذُّنــُوبِ وَاْلآثَامِ. اَللّهُمَّ صَلِّ  وَسَلِّمْ وَبــَارِكْ عَلـَيْهِ خَيْرِ اْلاَنــَامِ. سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلـَى آلِه وَاَصْحَابِه وَمَنْ شَرَحَ اللهُ صَدْرَهُ لِلاِسْلاَمِ. مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ! اُوْصِيكُمْ وَاِيــَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنــْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.  

           

Segala puji serta syukur marilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang telah mencurahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian. Salawat teriring salam semoga tetap tersanjungkan kepada Baginda Rasulullah SAW, kepada para keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umatnya yang setia mengkuti ajarannya.

 

Hadirin kaum muslimin-muslimat hamba Allah yang berbahagia.

            Pada hakikatnya, Allah tidak membutuhkan kebaikan yang dilakukan oleh makhluk-Nya.. Sebab Allah Maha Kaya, sama sekali tidak membutuhkan kebaikan makhluk-Nya. Allah Maha Kuasa, sama sekali tidak membutuhkan pertolongan makhluk-Nya. Dan Allah Maha Memberi, sama sekali tidak membutuhkan pemberian makhluk-Nya. Adapun ibadah yang Allah wajibkan kepada hamba-hamba-Nya itu adalah untuk kebaikan si hamba itu sendiri. Sebagaimana Allah mewajibkan shalat, zakat, termasuk puasa semuanya bukan untuk kepentingan Allah, melainkan untuk kepentingan dan keuntungan manusia. Sebab apa pun yang diperintahkan Allah kepada hamba-Nya pastilah mengandung kebaikan di dalamnya. Dan apa pun yang dilarang oleh Allah dari hamba-Nya pastilah ia mengandung kemudaratan di dalamnya.

 

 

Allah SWT berfirman:

 

$yg•ƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6ø‹n=tæ ãP$u‹Å_Á9$# $yJx. |=ÏGä. ’n?t㠚úïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? ÇÊÑÌÈ  

 

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. 2:183)

 

Hadirin kaum muslimin-muslimat hamba Allah yang berbahagia.

            Pada ayat tersebut, Allah SWT menyeru kepada orang-orang yang beriman untuk melaksanakan puasa. Menurut bahasa, puasa artinya menahan diri dari segala sesuatu secara mutlak. Sedangkan menurut syara’ artinya menahan diri dari makan, minum, bersetubuh, serta segala sesuatu yang dapat membatalkannya di siang hari disertai dengan niat.

Apa tujuannya? Allah SWT menegaskan: “la’allakum tattaqun”, agar kamu semuanya menjadi orang-orang yang bertakwa. Yakni melaksanakan perintah Allah dengan sebenar-benarnya, dan menjauhi larangan Allah dengan kesungguhan hatinya.

Adapun hikmah diwajibkannya puasa secara umum sama dengan hikmah disyari’atkannya hukum Islam yang lainnya, namun secara lebih spesifik hikmah puasa dapat kita uraikan, di antaranya:

            Pertama, puasa merupakan wujud ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya yang mempunyai kewajiban menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Allah SWT berfirman:

 

$pkš‰r'¯»tƒ â¨$¨Y9$# (#r߉ç6ôã$# ãNä3­/u‘ “Ï%©!$# öNä3s)n=s{ tûïÏ%©!$#ur `ÏB öNä3Î=ö6s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? ÇËÊÈ  

 

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (QS. 2:21)

 

            Kedua, puasa merupakan salah satu bentuk syukur nikmat, yakni menggunakan segala pemberian dan karunia Allah SWT sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya.

Allah SWT berfirman:

 

ª!$#ur Nä3y_t÷zr& .`ÏiB ÈbqäÜç/ öNä3ÏF»yg¨Bé& Ÿw šcqßJn=÷ès? $\«ø‹x© Ÿ@yèy_ur ãNä3s9 yìôJ¡¡9$# t»|Áö/F{$#ur noy‰Ï«øùF{$#ur   öNä3ª=yès9 šcrãä3ô±s? ÇÐÑÈ  

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl:78)

 

            Ketiga, puasa mendidik manusia untuk menjadi pribadi yang amanah -- terpercaya, benar, dan jujur. Walaupun tidak seorang pun mengetahui apa yang kita makan dan apa yang kita minum di siang hari, seorang yang berpuasa tidak akan melakukannya karena mempunyai keyakinan bahwa Allah selalu memonitor setiap gerak, langkah, dan perbuatannya.

Rasulullah bersabda:

 

لاَ اِيـْمَانَ لِـــمَنْ لاَ اَمَــــانَةَ لـَـــهُ، وَلاَ دِيــْنَ لِـــــــمَنْ لاَ عَهْــــدَ لـَــهُ. (الديلمى)

 

Tidak semurna imannya seseorang yang tidak mempunyai sifat amanah. Dan tidak sempurna agama seseorang yang tidak memegang teguh janjinya. (HR. Dailami)

 

            Keempat, puasa mendidik manusia untuk bersikap istiqamah, yakni teguh pendirian dalam meyakini dan mengamalkan kebenaran serta menyempurnakannya dengan penuh keikhlasan. Bagaimana tidak. Seorang yang berpuasa tidak akan berani memasukkan makanan ataupun minuman ke dalam mulutnya, jika belum pada waktunya. Orang-orang yang istiqamah mendapatkan pujian dan anugerah dari Allah SWT, sebagaimana firman-Nya:

 

¨bÎ) tûïÏ%©!$# (#qä9$s% $oYš/z’ ª!$# §NèO (#qßJ»s)tFó™$# Ÿxsù ì$öqyz óOÎgøŠn=tæ Ÿwur öNèd šcqçRt“øts† ÇÊÌÈ  

 

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.  (QS. Al-Ahqaf:13)

 

            Kelima, puasa Ramadhan berfungsi sebagai formula untuk membersihkan diri dan jiwa manusia dari sufat-sifat kebinatangan yang hanya memikirkan makan, minum, dan memperturutkan syahwat tanpa batas. Dengan puasa, sifat-sifat hewani tersebut diarahkan dan dikendalikan agar tetap terjaga dan dalam koridor kesucian.

Allah SWT berfirman:

 

(#qè=à2ur (#qç/uŽõ°$#ur Ÿwur (#þqèùΎô£è@ 4 ¼çm¯RÎ) Ÿw =Ïtä† tûüÏùΎô£ßJø9$# ÇÌÊÈ  

 

Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-A'raf:31)

            Keenam, puasa mengandung unsur kesehatan lahir dan batin. Sebagaimana para ahli kesehatan mengatakan, bahwa puasa ditinjau dari kesehatan jasmani adalah suatu cara untuk membersihkan tubuh, menghilangkan hal-hal yang memungkinkan bertambahnya racun berbahaya atau bertambahnya makanan yang tidak semestinya.  Di samping itu, puasa merupakan suatu cara untuk mengistirahatkan alat pencernaan dan penyerapan serta alat-alat pendistribusian makanan yang telah dicerna, serta memberikan kesempatan untuk memulihkan kembali organ-organ yang lemah bekerja.

Sedangkan secara batiniyah, puasa dapat memelihara kesehatan jiwa dari hal-hal yang dpat menimbulkan dosa. Karena orang yang berpuasa akan berusaha untuk memelihara dan menjaga puasanya dari segala sesuatu yang dapat membatalkan pahala puasanya.

Rasulullah SAW bersabda:

 

خَمْسٌ يُفْــطِرْنَ الــصَّائِمَ: اَلْكِذْبُ، وَالـــنَّمِــيْمَةُ، وَالْــغِيْبَةُ، وَالْــيَمِـيْنُ الْـــغَمُوسُ، وَالـــنَّظْرَةُ بِالشَّهَوَاتِ.

 

Ada lima perkara yang dapat membatalkan pahala puasa: pertama dusta, kedua mengadu domba atau provokasi, ketiga ghibah atau menggunjing, keempat sumpah palsu, dan kelima melihat sesuatu yang menimbulkan syahwat.

 

            Oleh karena itu, dalam hadis yang lain Rasulullah SAW menegaskan tentang hakikat puasa sebagaimana sabdanya:

 

لَيـْسَ الصِّيَامُ مِنَ اْلاَكْلِ وَالشُّرْبِ، اِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، فَاِنْ سَابــَّكَ اَحَدٌ اَوْ جَهِلَ عَلَـيْكَ فَقُلْ اِنِّىْ صَائِمٌ اِنِّىْ صَائِمٌ. (رواه الحاكم والبيهقى)

 

Puasa itu bukanlah sekedar tidak makan dan minum saja, tetapi sebenarnya puasa adalah menahan diri dari perbuatan sia-sia dan perkataan kotor. Apabila seseorang mencela atau memusuhimu, maka katakanlah: aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa. (HR. Hakim dan Baihaqi).

 

Ketujuh, puasa mendidik manusia agar mempunyai sifat welas asih. Dengan berpuasa sesorang akan merasakan betapa tidak enaknya perut yang kosong. Akan tetapi seperih apapun perut, ketika maghrib menjelang semuanya hilang sirna, karena perut sudah terisi kembali dengan makanan. Tetapi mereka yang setiap hari hidup kelaparan dan serba kekurangan tidak mengatahui kapan semuanya akan berakhir. Oleh karena itu dengan puasa diharapkan dapat menimbulkan rasa solidaritas sosial yang tinggi terhadap faqir, miskin, dan kaum dhu’afa.

Rasulullah SAW bersabda:

 

لاَ ُيؤْمِنُ اَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ ِلاَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ. (مسلم)

 

Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai diirinya sendiri. (Muslim)

 

Hadirin kaum muslimin-muslimat hamba Allah yang berbahagia.

            Kita akan mendapat hikmah dari ibadah puasa di bulan Ramadhan ini hanya apabila kita berpuasa sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW, tidak seperti kebiasaan orang-orang zaman sekarang, di mana pada bulan Ramadhan mereka justeru memuaskan diri dengan berbagai jenis makanan, terutama ketika mereka berbuka puasa. Segala macam hidangan disediakan. Sudah pasti uang belanja membengkak. Mereka tidak memahami konsep puasa, di mana dengan puasa sebenarnya kita dilatih untuk merasa lapar dan haus sebagaimana kaum faqir-miskin. Sehingga dari itu timbul rasa kepekaan social terhadap penderitaan orang lain. Mereka menjadikan bulan Ramadhan justeru sebagai bulan untuk berfoya-foya, untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Kebiasaan seperti ini tentu saja bertentangan dengan hikmah yang terkandung di dalam puasa itu sendiri. Oleh sebab itu, kebiasaan seperti ini harus dihilangkan, agar mereka tidak menjadi orang-orang yang rugi karena mereka hanya mendapatkan lapar dan haus belaka.

Demikianlah di antara hikma-hikmah diwajibkannya ibadah puasa, semoga kita diberikan kekuatan untuk mampu melaksanakannya dengan sempurna.

 

هدانا الله وايـّـاكم اجمعـيـن

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | ALWUSTHO

Ahmad subagja | ALWUSTHO

| Jl.Raya Balaraja Kresek Km.06 Pasar Ceplak Kp.Tegal Anyar

MASJID ALWUSTHO SUKAMULYA
SEZARAH BERDIRINYA MASJID ALWUSTHO KP.TEGAL ANYAR SUKAMULYA KAB.TANGERANG

SEZARAH BERDIRINYA MASJID ALWUSTHO KP.TEGAL ANYAR SUKAMULYA KAB.TANGERANG
Semenjak pertama kali menjadi warga Kp.Tegal Anyar Rt.05 Rw.01 Ds.Sukamulya Kec.Sukamulya Kab.Tangerang tepatnya pada bulan Oktober tahun 2003, ketika mau Sholat Jum'at harus jalan dari rumah ke Masjid kurang lebih 1 kilometer, jarak tempuh kalau dengan jalan kaki cukup jauh. Mulai dari sini ada keinginan untuk mendirikan Masjid di kampung tersebut tentunnya dengan warga sekitar.
Sebelas tahun kemudian tepatnya pada tahun 2014 sempat mengadakan obrolan kecil dengan tokoh dan Rt. setempat untuk musyawarah warga jajak pendapat untuk pendirian Masjid dengan mengajak 2 Rt. yang berdekatan, untuk menidak lanjuti rencana kami (Penggiat Pendirian Maasjid) untuk Mendirikan Masjid akhirnya buat surat undangan musyawarah tokoh masyarakat Rt.5,6 & 7 Rw.01 yang terdiri dari tiga kampung, tiga Rt dan tiga Musholla (Tegal Anyar, Tegal Murni dan Pondok Gede) tapi sayang ada salah satu tokoh agama yang menentang dan salah satu Rt. tidak berani untuk melanjutkan undangan tokoh masyarakat, terpaksa rencana gagal.
 Semangat kami masih ada untuk pendirian Masjid apalagi ada salah satu Musholla direnovasi total sampai naik jadi 2 lantai, harapan kami bisa dijadikan Masjid. Namun nyatanya dari pengurus musholla menyatakan tidak akan pernah dijadikan Masjid, pedahal jarak  Musholla ke Masjid cukup jauh.
Selang lima tahun kemudian pada tanggal 01 Juni tahun 2019 ketemu tetangga H.Zuhdi seorang saudagar/pedagang menyampaikan keinginan yang sama untuk mendirikan Masjid setelah ada yang mau jual tanah disamping rumahnya. Seperti gayung bersambut tanah yang ditawarkan langsung dibayar dan diwakafkan untuk pembangunan Masjid. 
Untuk mengawali pembangunan kami mengundang tokoh masyarakat sekitarnya tiga Rt. ; Kp.Tegal anyar Rt.05/01, Kp.Pondok Gede Rt.06/01 dan Kp.Tegal Murni Rt.07/01 Ds.Sukamulya Kec.Sukamulya Kab.Tangerang. Undangan Musyawarah atas nama PENGGIAT PENDIRIAN MASJID, Musyawarah dilaksanakan di Majlis H.Zuhdi Kp.Tegal Anyar Rt.05/01, pada hari Kamis malam Jum'at tgl.20 Juni 2019, menghasilkan keputusa sebagai berikut;
A. Terbentuknya Panitia Pembangunan Masjid
B. Untuk megawali pekerjaan pembangunan, peletakan batu pertama, penentuan arah qiblat dan pemberian nama Masjid nunggu keputusan seorang Kiyai/Abuya yang ditokohkan dan dijadikan rujukan dalam beragama dan bermasyarakat yaitu KH. UCI TURTUSI Cilingok, mengingat ada salah satu tokoh agama termasuk muridnya beliau yang menentang pendirian masjid tersebut.
Abuya KH.Uci Turtusi kami hubungi dan beliau tidak langsung memberikan keputusan, beliau pelajari dulu rencana yang kami sampaikan terkait pendirian Masjid, ternyata beliau sangat teliti dan hati-hati untuk memberikan keputusan kurang lebih memakan waktu satu bulan, tepatnya pada tanggal 03 Juli 2019 beliau langsung datang ke lokasi lahan yang akan dibangun masjid letaknya di Jl.Raya Balaraja Kresek Km.6  Pasar Ceplak Kp.Tegal Anyar Rt.05 Rw.01 Ds.Sukamulya Kec.Sukamulya Kab.Tangerang, didampingi jamaah beliau dan juga dihadiri oleh warga, tokoh dan pejabat setempat berikut Kepala Desa, karena dua hari sebelumnya beliau menginformasikan kepada kami melaui santrinya untuk menyiapkan acara Peletakan batu pertama, pengukuran qiblat sekaligus pemberian nama Masjid, sehingga kami sempat menyampaikan kepada warga dan pejabat setempat semuannya antusias menghadiri dan menyambut Abuya Uci Turtusi.
Acara diawali dengan Tausiyah mauidhotul hasanah, mengutip beberapa pembicaraan beliau sebagai berikut ;
 - Selama pembangunan Masjid tidak boleh minta sodaqoh dipinggir jalan karena disamping mengganggu ketertiban umum juga satu hal yang dianggap merendahkan umat Islam dihadapan orang-orang non Muslim,
- Selama pembangunan Masjid tidak boleh buat proposal ke pemerintah dan lembaga, tapi kalau ada pejabat yang datang memberikan sodaqoh atas nama pribadi tidak boleh ditolak jangankan banyak walaupun ngasi sodaqoh Rp.1,000,- (seribu rupiah) harus diterima dan tanpa LPJ. 
- Pemberian nama Masjid " ALWUSTHO" artinya  mejeuhna (tengah-tengah), khoirul umur awusathuha (sebaik-baiknya urusan tengah-tengah), tengah-tengah baina Balaraja Wakresek (antara lokasi Balaraja dan Kresek), awewe oge anu diteangan nungenah tengah-tengahna kelakar beliau. 
Dilanjutkan dengan pengukuran arah qiblat oleh beliau dan sekaligus peletakan batu pertama pembangunan didampingi oleh tukang Masjid yang disaksikan oleh jamaah, warga, dan pejabat setempat kurang lebih ada seribu Jamaah.
Mulai pada hari tersebut Rabu, 03 Juli 2019 M  pembangunan MASJID ALWUSTHO dilangsungkan oleh tukang Masjid dibantu Warga sekitarnya, hingga artikel ini ditulis pembangunan masjid masih berlangsung baru 70 persen pekerjaan. Artikel ini ditulis pada hari Jum'at, 01 Oktober 2021 (tahun ketiga pembangunan).
Mohon do'a dan bantuanya khususnya untuk pembaca, umumnya untuk kaum muslimin walmuslimat, mukminin walmukminat. Semoga diberikan kelancaran dan kemudahan kepada kami untuk menyelesaikan pembangunan masjid ALWUSTHO dan mampu memakmurkannya. Semoga semua kegiatan yang kita kerjakan dan rencanakan ada dalan ridho dan lindungan Allah SWT. Amiiin Yaa Robbal 'Alamiin.

Tenda & Kanopi Membrane Untuk Masjid. Delivery & Pemasangan sampai di Kota Antum

Wujudkan Kenyamanan Masjid Anda, dengan Kanopi Membrane, Awet sampai 15 tahun!

kanopi-untuk-masjid ciptakonstruksi

Rekomendasi Artikel untuk Anda