Begitu Banyak, Ada 12 Masjid di Tepi Jalan Rawa Jombor Klaten

Gambar Ilustrasi Begitu Banyak, Ada 12 Masjid di Tepi Jalan Rawa Jombor Klaten

Sederet masjid dibangun di sepanjang Jalan Rawa Jombor Klaten. Totalnya ada 12 buah.

Kawasan wisata Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, tidak hanya memiliki pemandangan alam yang indah tetapi juga masyarakat yang agamis.

Buktinya, di selatan rawa itu berdiri 12 masjid megah yang semua berada di tepi jalan jalur utama. Pantauan detikJateng, jalur utama ke arah rawa itu menghubungkan kawasan rawa dengan Jalan Raya Wedi-Cawas.

Begitu Banyak, Ada 12 Masjid di Tepi Jalan Rawa Jombor Klaten

Jalan satu-satunya ke rawa itu memiliki panjang sekitar 2,5 kilometer. Jalan beraspal itu melintasi wilayah tiga desa, yaitu Desa Krakitan, Jiwo Wetan di Kecamatan Bayat dan Desa Brangkal, Kecamatan Wedi.

Di sepanjang tepi jalan tersebut, ada 12 masjid berdiri megah. Jarak antara masjid paling jauh sekitar 100 meter, bahkan ada yang hanya dipisahkan jalan, satu di kanan dan satu di kiri.

Deretan masjid itu dari sisi utara yaitu Masjid Ar Rahman di dekat Kantor desa Krakitan. Kemudian di selatannya Masjid Al Imran, dan disusul lagi Masjid An Nur.

Lalu di selatannya ada Masjid At Taqwa yang merupakan masjid paling luas ukurannya di kanan jalan. Jarak 50 meter dari masjid At Taqwa berdiri Masjid Al Huda yang baru selesai direhab.

Ke selatan lagi secara berurutan yaitu Masjid Al Kautsar, disusul Masjid Al Araf, Masjid Al Amin, Al Hidayah, Al Hijrah, Riyadul Janah, dan terakhir Masjid Nurul Huda.

Dari sederet masjid tersebut, ada yang model bangunan lama sekitar tahun 1980-1990. Tapi ada juga model arsitektur baru gaya minimalis sebagaimana di Eropa dan Timur Tengah.

Saat puncak kesibukan aktivitas masyarakat, yaitu salat zuhur, semua masjid itu digunakan untuk beribadah. Ada yang hanya satu barisan (shaf) tetapi ada yang sampai empat shaf.

Sekretaris Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Warsono mengatakan jumlah masjid di jalur utama Rawa Jombor itu paling banyak di desanya. Hal itu disebabkan mayoritas warganya muslim.

"Jumlah penduduk sekitar 12.000 jiwa dan hampir 100 persen muslim. Jumlah RT ada 90 dan RW 22," ungkap Warsono kepada detikJateng, Kamis (6/4/2023) siang.