ASHABIYAH DALAM PANDANGAN ISLAM

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
 
ASHABIYAH DALAM PANDANGAN ISLAM
 
بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم
 
 
Allah SWT berfirman:
 
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَآءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰۤى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ ۗ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ اَوْلٰى بِهِمَا ۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰۤى اَنْ تَعْدِلُوْا ۚ وَاِنْ تَلْوٗۤا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
 
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Maha Mengetahui terhadap segala apa yang kamu kerjakan."
(QS. An-Nisa' 4:135)
 
Ashabiyah adalah sifat yang diambil dari kata ‘ashabah. Dalam bahasa Arab, ‘ashabah berarti kerabat dari pihak bapak. Menurut Ibn Manzhur, ‘ashabiyyah adalah ajakan seseorang untuk membela keluarga, tidak peduli keluarganya zalim maupun tidak, dari siapapun yang menyerang mereka.
 
Menurutnya, penggunaan kata ‘ashabiyyah dalam hadis identik dengan orang yang menolong kaumnya, sementara mereka zalim
[Ibn Mandzur, Lisan al-‘Arab,I/606 ]
 
Sesungguhnya Islam tidak mengakui ashabiyah dengan segala macamnya, dan mengharamkan kaum muslimin menghidup-hidupkan setiap perasaan atau apa saja yang mengajak kepada ashabiyah.
 
Rasulullah sendiri telah mengumandangkan pernyataan, bahwa orang yang berbuat demikian tidak akan diakui sebagai ummatnya.
 
Hadits Nabi Saw:
 
لَيْسَ مِنَّا مَنْ دَعَا اِلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ قَاتَلَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ مَاتَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ
 
Artinya : Sabda Nabi, “Bukan dari golongan kami siapa saja yang mengajak kepada ashabiyah, bukan pula dari golongan kami orang yang berperang kerana ashabiyah, dan tidak juga termasuk golongan kami orang yang mati kerana ashabiyah.” (Riwayat Abu Daud)
 
Tidak ada keistimewaan khusus karena warna kulit, karena jenis dan karrna tanah air. Dan tidak halal seorang muslim merasa fanatik (ta’asshub) karena warna kulitnya melebihi kulit orang lain, karena golongannya melebihi golongan lain dan karena daerahnya melebihi daerah orang lain.
 
Dan tidak halal pula seorang muslim membela golongannya karena ta’asshub baik dalam kebenaran, kebatilan, keadilan dan kecongkakan.
 
Hadits Nabi SAW :
 
عَنْ بِنْتِ وَاثِلَةَ بْنِ الْأَسْقَعِ أَنَّهَا سَمِعَتْ أَبَاهَا يَقُولُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْعَصَبِيَّةُ قَالَ أَنْ تُعِينَ قَوْمَكَ عَلَى الظُّلْمِ
 
Artinya : Dari Putri Watsilah bin Al-Asqa’, ia mendengar Ayahnya berkata: Aku berkata, “Yaa Rasulullah, apa itu ashabiyah?”. Rasul menjawab: “Engkau menolong kaummu dalam kezaliman.” [HR. Abu Dawud No.4454].
 
Ashabiyah berlebihan atau fanatik terhadap sosok atau tokoh panutan seperti kyai, ulama, atau ustadz sesunguhnya telah melekat bagi kebanyakan umat.
 
Mengikuti pendapat orang yang berilmu itu baik dan penting, apalagi awan dalam beragama. Namun yang menjadi masalah adalah ketika pendapat tersebut menyelisihi dari dalil Al Qur’an dan As Sunnah tetapi tetap dibela mati-matian, sudah tertanam dalam dihati mereka ‘sami’na wa atho’na’ (apa yang dikatakan oleh kyai kami, tetap kami dengar dan kami taat).
 
Entah pendapat kyai tersebut merupakan perbuatan syirik atau bid’ah, yang penting kami tetap patuh kepada guru-guru kami.
 
Hadits Rasulullah SAW :
 
لَيْسَ مِنَّا مَنْ دَعَا إِلَى عَصَبِيَّة
 
Artinya : “Bukan termasuk umatku siapa saja yang menyeru orang pada ‘ashabiyah” (HR Abu Dawud).
 
Beliau menyatakan, “Maksudnya, siapa yang mengajak orang untuk berkumpul atas dasar ‘ashabiyah, yaitu bahu-membahu untuk menolong orang yang zalim.”
 
Rasulullah juga menegaskan bahwa para pembawa bendera ashabiyah bukanlah termasuk umat beliau,
 
عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ دَعَا إِلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ قَاتَلَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ مَاتَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ
 
Artinya : Dari Jabir bin Muth’im, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukan termasuk golongan kami orang yang mengajak kepada ashabiyah, bukan termasuk golongan kami orang yang berperang karena ashabiyah dan bukan termasuk golongan kami orang yang mati karena ashabiyah. ”[HR. Abu Dawud No.4456].
 
Sesungguhnya konsep loyalitas dan permusuhan tidak dibangun di atas dasar keturunan, golongan, kelompok, atau identitas lainnya yang bersifat duniawi, karena dalam Islam, ikatan yang hakiki hanyalah ikatan akidah,
 
Firman Allah SWT :
 
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
 
Artinya : Sesungguhnya hanya orang-orang beriman (yang) bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. [QS. Al-Hujuraat, 49: 10]
 
Seorang mukmin tidak dibenarkan bersikap ashabiyah, fanatik buta terhadap tokoh panutan walaupun berselisih terhadap al Quran dan assunnah, menolak kebenaran atau nasehat yang disampaikan kepadanya.
 
Karena jika demikian berarti mereka telah menyerupai orang-orang kafir yang menjerumuskan dirinya ke dalam sifat sombong dalam menerima kebenaran.
 
Semoga Allah SWT senantiasa menolong kita dengan petunjuk dan hidayah-Nya menjauhkan diri kita dari sikap Ashabiyah berlebihan yang dilarang dalam Islam.
 
SEMOGA BERMANFAAT
 
 
Jazakumullah
Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid Jami' Al Khoir

Ahmad subagja | Masjid Jami' Al Khoir

| Jl. Siliwangi Raya Sepanjang Jaya Rawalumbu Bekasi Jawa Barat

Masjid Jami' Al Khoir dibangun pada tahun -. Masjid Jami' Al Khoir merupakan kategori Masjid Umum.Masjid Jami' Al Khoir beralamat di Jl. Siliwangi Raya Sepanjang Jaya Rawalumbu Bekasi Jawa Barat .Masjid Jami' Al Khoir memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . Masjid Jami' Al Khoir memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .

Tenda & Kanopi Membrane Untuk Masjid. Delivery & Pemasangan sampai di Kota Antum

Wujudkan Kenyamanan Masjid Anda, dengan Kanopi Membrane, Awet sampai 15 tahun!

kanopi-untuk-masjid ciptakonstruksi

Rekomendasi Artikel untuk Anda