3 Tempat Wisata Religi di Kota Cimahi yang Patut Dikunjungi
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2024-03-26 23:01:49

3 Tempat Wisata Religi di Kota Cimahi yang Patut Dikunjungi

Kota Cimahi terkenal akan banyak tempat wisata alam yang menarik dan viral di media sosial. Selain itu, Cimahi juga memiliki sejumlah tempat wisata religi yang patut dikunjungi.

Tak ada salahnya untuk menyempatkan diri berwisata ke tempat religi. Selain menambah pengetahuan dan sejarahnya, hal ini juga dapat mendekatkan diri dengan Tuhan.

Penasaran, apa saja tempat wisata religi di Cimahi yang patut dikunjungi? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

3 Tempat Wisata Religi di Kota Cimahi yang Patut Dikunjungi

Ada sejumlah tempat wisata religi di Cimahi yang patut dikunjungi. Mengutip dari berbagai sumber, berikut daftarnya.

Tempat wisata religi yang pertama adalah Masjid Agung Kota Cimahi. Lokasi masjid ini berada di tengah-tengah kota, bersebelahan dengan Alun-alun Kota Cimahi.

Sedikit membahas sejarahnya, Masjid Agung Kota Cimahi diresmikan pada 1962. Dilansir situs resmi Pemerintah Kota Cimahi, sebelum menjadi masjid yang megah, awalnya masjid tersebut hanya berupa panggung seluas 200 meter persegi.

Konstruksinya terbuat dari kayu, bambu beratap genting, dan fondasinya menggunakan batu. Masjid sederhana itu diketahui didirikan pada 1817 di atas tanah wakaf RH. M. Nasir (Abu Nasir) melalui ahli warisnya, Rd. Hj. Halimah Basyah.

Sampai Indonesia merdeka, masjid sederhana itu belum banyak berubah. Bahkan di sekitarnya masih banyak rumah-rumah warga. Baru pada 1960-an, rumah warga di sekitar masjid mulai dipindahkan dan dibangunlah Masjid Agung Kota Cimahi.

Masjid ini sempat melalui beberapa kali renovasi. Renovasi yang pertama dilakukan pada 1989. Lalu pada 1987, dibangun sebuah menara setinggi 17 meter yang diresmikan oleh Wali Kota Cimahi saat itu, Iwan Junaeni.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada 1989, area Masjid Agung Kota Cimahi diperluas dan dibangun aula, sekretariat DKM, ruang klinik, hingga perpustakaan. Kemudian pada 1992, luas bangunannya semakin bertambah hingga mencapai 1.800 meter persegi.

Di Cimahi, terdapat sebuah bangunan masjid yang cukup unik sebab bangunannya berarsitektur kapal laut. Nama masjid tersebut adalah Masjid Al-Baakhirah.

Dilihat dari depan, terdapat sebuah jangkar berkelir putih yang biasa digunakan kapal untuk bersandar di pelabuhan. bangunan masjidnya mengusung dua warna, yaitu putih dan krem.

"Masjid ini berbentuk kapal milik Pelni, salah satunya KM Kerinci, dari bentuk hingga warna cat hampir sama," ujar Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Baakhirah, Testa Radenta Budhiyanto, kepada detikJabar beberapa waktu lalu.

bangunan yang kerap disebut masjid kapal laut ini memiliki luas sekitar 200 meter persegi. Masjid Al-Baakhirah dapat menampung sebanyak 100 orang jemaah.

Di bagian dalam, terdapat sejumlah ornamen yang dibuat persis seperti di dalam kapal laut. Salah satunya lantai masjid yang berwarna cokelat, persis dengan lantai kayu di kapal laut.

Lampu ball ice dan bunker kapal pun juga terdapat di Masjid Al-Baakhirah. Lampu tersebut tak hanya sekadar pajangan, namun memiliki sensor pencahayaan. Jika di dalam masjid minim cahaya, maka sensor lampu akan hidup guna menambah penerangan.

Masjid Al-Baakhirah merupakan wakaf dari keluarga Budianto. Testa sendiri merupakan anak ketiga dari Budianto. Testa mengatakan, masjid tersebut merupakan keinginan sang ayah sebelum meninggal dunia.

Budianto meninggal pada usia 60 tahun pada 2002 silam. Setelah 13 tahun meninggalnya sang ayah, pihak keluarga besar Budianto memutuskan untuk mewujudkan keinginan sang ayah.

Terdapat sebuah masjid yang memiliki sejarah panjang dan selalu ramai dikunjungi wisatawan, yaitu Masjid Baiturrokhmah.

Masjid Baiturrokhmah terletak di Jalan Usman Dhomiri, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Masjid tersebut didirikan sesuai dengan nama jalannya, yakni KH Usman Dhomiri pada 1938.

Masjid tertua di Cimahi ini menjadi saksi bisu perlawanan masyarakat Tanah Air menghadapi tentara Belanda. Dikutip detikTravel, Masjid Baitturokhmah pernah dibombardir dengan bom mortir yang dilemparkan ke halaman masjid. Ajaibnya, bom tersebut gagal meledak.

Untuk menghadapi musuh, kala itu dibentuklah kelompok pejuang bernama Laskar Hizbullah yang terdiri dari para ulama. Dipimpin oleh KH Usman Dhomiri, mereka mempersiapkan sejumlah strategi untuk melawan tentara Belanda.

Sosok KH Usman Dhomiri punya peran besar dalam pembangunan Masjid Baiturrokhmah. Lahir di Maroko pada 1870, beliau mengajarkan Tarikat Tijaniyah dan ilmu bela diri kepada pengikutnya. Beliau juga berperan dalam menyebarkan ajaran Islam di Jawa Barat.

KH Usman Dhomiri meninggal pada 1955. Jenazahnya dimakamkan di belakang Masjid Baiturrokhmah. Di sekeliling pusaranya, terdapat makam istri, anak, dan sanak saudara beliau.

Sampai sekarang, Masjid Baitturokhmah tetap berdiri kokoh karena telah dilakukan beberapa kali pemugaran. Sayangnya, hal tersebut telah menghilangkan arsitektur asli masjid yang mengadopsi salah satu gaya bangunan art deco.

Demikian pembahasan mengenai tiga tempat wisata religi di Kota Cimahi beserta sejarah singkatnya. Tertarik untuk berkunjung ke salah satu tempat wisata di atas, rekan-rekan?

Kota Cimahi terkenal akan banyak tempat wisata alam yang menarik dan viral di media sosial. Selain itu, Cimahi juga memiliki sejumlah tempat wisata religi yang patut dikunjungi.

Tak ada salahnya untuk menyempatkan diri berwisata ke tempat religi. Selain menambah pengetahuan dan sejarahnya, hal ini juga dapat mendekatkan diri dengan Tuhan.

Penasaran, apa saja tempat wisata religi di Cimahi yang patut dikunjungi? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

3 Tempat Wisata Religi di <a href=Kota Cimahi yang Patut Dikunjungi"/>

Gambar Ilustrasi 3 Tempat Wisata Religi di Kota Cimahi yang Patut Dikunjungi

3 Tempat Wisata Religi di Kota Cimahi yang Patut Dikunjungi

Ada sejumlah tempat wisata religi di Cimahi yang patut dikunjungi. Mengutip dari berbagai sumber, berikut daftarnya.

Tempat wisata religi yang pertama adalah Masjid Agung Kota Cimahi. Lokasi masjid ini berada di tengah-tengah kota, bersebelahan dengan Alun-alun Kota Cimahi.

Sedikit membahas sejarahnya, Masjid Agung Kota Cimahi diresmikan pada 1962. Dilansir situs resmi Pemerintah Kota Cimahi, sebelum menjadi masjid yang megah, awalnya masjid tersebut hanya berupa panggung seluas 200 meter persegi.

Konstruksinya terbuat dari kayu, bambu beratap genting, dan fondasinya menggunakan batu. Masjid sederhana itu diketahui didirikan pada 1817 di atas tanah wakaf RH. M. Nasir (Abu Nasir) melalui ahli warisnya, Rd. Hj. Halimah Basyah.

Sampai Indonesia merdeka, masjid sederhana itu belum banyak berubah. Bahkan di sekitarnya masih banyak rumah-rumah warga. Baru pada 1960-an, rumah warga di sekitar masjid mulai dipindahkan dan dibangunlah Masjid Agung Kota Cimahi.

Masjid ini sempat melalui beberapa kali renovasi. Renovasi yang pertama dilakukan pada 1989. Lalu pada 1987, dibangun sebuah menara setinggi 17 meter yang diresmikan oleh Wali Kota Cimahi saat itu, Iwan Junaeni.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada 1989, area Masjid Agung Kota Cimahi diperluas dan dibangun aula, sekretariat DKM, ruang klinik, hingga perpustakaan. Kemudian pada 1992, luas bangunannya semakin bertambah hingga mencapai 1.800 meter persegi.

Di Cimahi, terdapat sebuah bangunan masjid yang cukup unik sebab bangunannya berarsitektur kapal laut. Nama masjid tersebut adalah Masjid Al-Baakhirah.

Dilihat dari depan, terdapat sebuah jangkar berkelir putih yang biasa digunakan kapal untuk bersandar di pelabuhan. bangunan masjidnya mengusung dua warna, yaitu putih dan krem.

"Masjid ini berbentuk kapal milik Pelni, salah satunya KM Kerinci, dari bentuk hingga warna cat hampir sama," ujar Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Baakhirah, Testa Radenta Budhiyanto, kepada detikJabar beberapa waktu lalu.

bangunan yang kerap disebut masjid kapal laut ini memiliki luas sekitar 200 meter persegi. Masjid Al-Baakhirah dapat menampung sebanyak 100 orang jemaah.

Di bagian dalam, terdapat sejumlah ornamen yang dibuat persis seperti di dalam kapal laut. Salah satunya lantai masjid yang berwarna cokelat, persis dengan lantai kayu di kapal laut.

Lampu ball ice dan bunker kapal pun juga terdapat di Masjid Al-Baakhirah. Lampu tersebut tak hanya sekadar pajangan, namun memiliki sensor pencahayaan. Jika di dalam masjid minim cahaya, maka sensor lampu akan hidup guna menambah penerangan.

Masjid Al-Baakhirah merupakan wakaf dari keluarga Budianto. Testa sendiri merupakan anak ketiga dari Budianto. Testa mengatakan, masjid tersebut merupakan keinginan sang ayah sebelum meninggal dunia.

Budianto meninggal pada usia 60 tahun pada 2002 silam. Setelah 13 tahun meninggalnya sang ayah, pihak keluarga besar Budianto memutuskan untuk mewujudkan keinginan sang ayah.

Terdapat sebuah masjid yang memiliki sejarah panjang dan selalu ramai dikunjungi wisatawan, yaitu Masjid Baiturrokhmah.

Masjid Baiturrokhmah terletak di Jalan Usman Dhomiri, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Masjid tersebut didirikan sesuai dengan nama jalannya, yakni KH Usman Dhomiri pada 1938.

Masjid tertua di Cimahi ini menjadi saksi bisu perlawanan masyarakat Tanah Air menghadapi tentara Belanda. Dikutip detikTravel, Masjid Baitturokhmah pernah dibombardir dengan bom mortir yang dilemparkan ke halaman masjid. Ajaibnya, bom tersebut gagal meledak.

Untuk menghadapi musuh, kala itu dibentuklah kelompok pejuang bernama Laskar Hizbullah yang terdiri dari para ulama. Dipimpin oleh KH Usman Dhomiri, mereka mempersiapkan sejumlah strategi untuk melawan tentara Belanda.

Sosok KH Usman Dhomiri punya peran besar dalam pembangunan Masjid Baiturrokhmah. Lahir di Maroko pada 1870, beliau mengajarkan Tarikat Tijaniyah dan ilmu bela diri kepada pengikutnya. Beliau juga berperan dalam menyebarkan ajaran Islam di Jawa Barat.

KH Usman Dhomiri meninggal pada 1955. Jenazahnya dimakamkan di belakang Masjid Baiturrokhmah. Di sekeliling pusaranya, terdapat makam istri, anak, dan sanak saudara beliau.

Sampai sekarang, Masjid Baitturokhmah tetap berdiri kokoh karena telah dilakukan beberapa kali pemugaran. Sayangnya, hal tersebut telah menghilangkan arsitektur asli masjid yang mengadopsi salah satu gaya bangunan art deco.

Demikian pembahasan mengenai tiga tempat wisata religi di Kota Cimahi beserta sejarah singkatnya. Tertarik untuk berkunjung ke salah satu tempat wisata di atas, rekan-rekan?

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .