3 Benteng Manusia dari Gangguan Setan, Apa Saja?
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2023-10-27 00:25:46

3 Benteng Manusia dari Gangguan Setan, Apa Saja?

Ada tiga perkara yang disebut sebagai benteng atau penjaga manusia dari kejahatan jin dan setan. Keterangan ini diungkap oleh Ka'ab al Ahbar, ulama terdahulu yang masuk Islam pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab RA.

Dikutip dari Nashaihul 'Ibad oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani, Ka'ab Al Ahbar berkata, "Bentengnya orang mukmin dari setan ada tiga (keadaan)."

Alasan mengapa disebut benteng, menurut Kitab Al Asas, merujuk pada tiga keadaan yang dapat mencegah dan menjaga orang mukmin dari gangguan setan. Sebab, benteng didefinisikan sebagai bangunan tinggi yang dapat mencegah datangnya musuh atau diartikan pula sebagai pedang.

3 Benteng Manusia dari Gangguan Setan, Apa Saja?

Masjid dianggap benteng oleh Ka'ab karena masjid menjadi tempat orang berdzikir dan juga tempatnya para malaikat. Di samping itu, Rasulullah SAW pernah menyebutkan sejumlah keutamaan bagi muslim yang mendatangi masjid.

Salah satunya, keutamaan berupa pahala bagi yang melangkahkan kakinya ke masjid. Rasulullah SAW bersabda: "Seseorang yang berjalan ke masjid, maka tiap langkah kakinya akan diberikan satu pahala, dihapuskan satu dosa, dan dinaikkan satu derajat oleh Allah SWT." (HR Ibnu Majah dan Muslim)

Dijelaskan Ka'ab, salah satu dzikir yang utama dan dapat menjadi benteng diri manusia dari setan adalah dzikir laa haula wa laa quwwata illa billah. Dzikir tersebut disebut dapat membuat setan mundur kala mendengarnya dibacakan.

Bacaan Arab dari kalimat tersebut adalah sebagai berikut,

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ

Bacaan latin: "Laa haula wa laa quwwata illa billah,"

Artinya: "Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan izin Allah."

Lafaz tersebut juga adalah satu dari tujuh wasiat Rasulullah SAW kepada salah seorang sahabatnya yang terkenal zuhud, Abu Dzar RA. Selain itu, riwayat lain menyebutkan bahwa lafaz laa haula wa laa quwwata illa billah adalah menjadi simpanan pahala di surga.

يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ . فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ

Artinya: "Wahai 'Abdullah bin Qois, katakanlah 'laa hawla wa laa quwwata illa billah', karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga." (HR Bukhari)

Di samping itu, anjuran berdzikir pada umumnya sudah diperintahkan Allah SWT surah Al-Ahzab ayat 41-42:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا , وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Bacaan latin: Yā ayyuhallażīna āmanużkurullāha żikrang kaṡīrā, wa sabbiḥụhu bukrataw wa aṣīlā

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.

Perkara yang dapat menjadi benteng manusia dari gangguan setan adalah senantiasa membaca Al-Qur'an. Secara khusus, Ka'ab menyebut Ayat Kursi dapat diamalkan untuk menjauhkan gangguan setan.

Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir dan Jalalain, ada hadits dari Ubay ibn Ka'b yang kemudian dinarasikan oleh Al Hafiz Abu Ya'la Al Mausuli menceritakan keutamaan Ayat Kursi tersebut. Ayah Ubay ibn Ka'b pernah berbincang dengan jin saat ia menjaga kurmanya.

Singkat cerita, ia bertanya pada jin, "Hal apakah yang dapat melindungi kami dari gangguan kalian?"

Jin itu menjawab, "Ayat ini (ayat kursi),"

Hingga keesokan harinya, ayah dari Ubay bin Ka'b hendak memastikan hal yang didengarkan kepada Rasulullah SAW. Ia pun menceritakan kejadian malam tersebut pada beliau.

Rasulullah SAW bersabda, "Benarlah (apa yang dikatakan oleh) si jahat itu,"

Kisah ini juga diceritakan oleh Imam Hakim dalam Kitab Mustadrak melalui hadits Abu Daud At Tayalisi dari Muhammad ibnu Amr ibnu Ubay ibnu Ka'b. Imam Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini berpredikat shahih.

Ada tiga perkara yang disebut sebagai benteng atau penjaga manusia dari kejahatan jin dan setan. Keterangan ini diungkap oleh Ka'ab al Ahbar, ulama terdahulu yang masuk Islam pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab RA.

Dikutip dari Nashaihul 'Ibad oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani, Ka'ab Al Ahbar berkata, "Bentengnya orang mukmin dari setan ada tiga (keadaan)."

Alasan mengapa disebut benteng, menurut Kitab Al Asas, merujuk pada tiga keadaan yang dapat mencegah dan menjaga orang mukmin dari gangguan setan. Sebab, benteng didefinisikan sebagai bangunan tinggi yang dapat mencegah datangnya musuh atau diartikan pula sebagai pedang.

3 Benteng Manusia dari Gangguan Setan, Apa Saja?

Gambar Ilustrasi 3 Benteng Manusia dari Gangguan Setan, Apa Saja?

3 Benteng Manusia dari Gangguan Setan, Apa Saja?

Masjid dianggap benteng oleh Ka'ab karena masjid menjadi tempat orang berdzikir dan juga tempatnya para malaikat. Di samping itu, Rasulullah SAW pernah menyebutkan sejumlah keutamaan bagi muslim yang mendatangi masjid.

Salah satunya, keutamaan berupa pahala bagi yang melangkahkan kakinya ke masjid. Rasulullah SAW bersabda: "Seseorang yang berjalan ke masjid, maka tiap langkah kakinya akan diberikan satu pahala, dihapuskan satu dosa, dan dinaikkan satu derajat oleh Allah SWT." (HR Ibnu Majah dan Muslim)

Dijelaskan Ka'ab, salah satu dzikir yang utama dan dapat menjadi benteng diri manusia dari setan adalah dzikir laa haula wa laa quwwata illa billah. Dzikir tersebut disebut dapat membuat setan mundur kala mendengarnya dibacakan.

Bacaan Arab dari kalimat tersebut adalah sebagai berikut,

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ

Bacaan latin: "Laa haula wa laa quwwata illa billah,"

Artinya: "Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan izin Allah."

Lafaz tersebut juga adalah satu dari tujuh wasiat Rasulullah SAW kepada salah seorang sahabatnya yang terkenal zuhud, Abu Dzar RA. Selain itu, riwayat lain menyebutkan bahwa lafaz laa haula wa laa quwwata illa billah adalah menjadi simpanan pahala di surga.

يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ . فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ

Artinya: "Wahai 'Abdullah bin Qois, katakanlah 'laa hawla wa laa quwwata illa billah', karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga." (HR Bukhari)

Di samping itu, anjuran berdzikir pada umumnya sudah diperintahkan Allah SWT surah Al-Ahzab ayat 41-42:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا , وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Bacaan latin: Yā ayyuhallażīna āmanużkurullāha żikrang kaṡīrā, wa sabbiḥụhu bukrataw wa aṣīlā

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.

Perkara yang dapat menjadi benteng manusia dari gangguan setan adalah senantiasa membaca Al-Qur'an. Secara khusus, Ka'ab menyebut Ayat Kursi dapat diamalkan untuk menjauhkan gangguan setan.

Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir dan Jalalain, ada hadits dari Ubay ibn Ka'b yang kemudian dinarasikan oleh Al Hafiz Abu Ya'la Al Mausuli menceritakan keutamaan Ayat Kursi tersebut. Ayah Ubay ibn Ka'b pernah berbincang dengan jin saat ia menjaga kurmanya.

Singkat cerita, ia bertanya pada jin, "Hal apakah yang dapat melindungi kami dari gangguan kalian?"

Jin itu menjawab, "Ayat ini (ayat kursi),"

Hingga keesokan harinya, ayah dari Ubay bin Ka'b hendak memastikan hal yang didengarkan kepada Rasulullah SAW. Ia pun menceritakan kejadian malam tersebut pada beliau.

Rasulullah SAW bersabda, "Benarlah (apa yang dikatakan oleh) si jahat itu,"

Kisah ini juga diceritakan oleh Imam Hakim dalam Kitab Mustadrak melalui hadits Abu Daud At Tayalisi dari Muhammad ibnu Amr ibnu Ubay ibnu Ka'b. Imam Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini berpredikat shahih.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .