Cerita Masjid di Atas Awan, Perpaduan Bali dan Lombok
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2023-10-27 00:30:33

Cerita Masjid di Atas Awan, Perpaduan Bali dan Lombok

Masjid Al-Ikhlas di Banjar Dinas Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem jadi viral beberapa tahun belakangan ini karena dijuluki sebagai masjid di atas awan. Disebut demikian, lantaran Masjid Al-Ikhlas berada di atas perbukitan.

Takmir Masjid Al-Ikhlas Hassan Basri mengatakan bahwa yang pertama kali memberikan julukan tersebut adalah para wisatawan, yakni jemaah tabligh atau jemaah yang bersilaturahmi lima tahun yang lalu.

Yang datang bukan hanya wisatawan lokal tapi juga mancanegara, seperti Bangladesh, India, dan Pakistan. Kedatangan itu hampir rutin setiap bulan.

Cerita Masjid di Atas Awan, Perpaduan Bali dan Lombok

"Saat wisatawan tersebut datang ke sini (Masjid Al-Ikhlas) sekitar lima tahun yang lalu kebetulan saat itu kabut, jadi awannya berada di bawah masjid. Sehingga langsung diabadikan dan dibilang masjid di atas awan," kata Basri, Minggu (2/4/2023).

Karena berada di atas ketinggian, pemandangan yang dilihat sangat indah. Udaranya pun sejuk.

Dari sana, Kota Karangasem terlihat dengan jelas, begitupun laut, Pulau Lombok, Nusa Penida, dan Gunung Agung.

Dengan pemandangannya yang indah tersebut, ada saja jemaah yang datang setiap harinya. Untuk menambah kenyamanan, pengelola masjid juga menyediakan tempat bersantai.

Selain terkenal dengan sebutan masjid di atas awan, Basri mengatakan keunikan lainnya adalah dari sisi arsitektur. "Kami memadukan budaya Bali dengan Lombok, karena kebetulan kami umat Muslim yang ada di sini keturunan dari Lombok," kata Basri.

Perlu juga diketahui bahwa Masjid Al-Ikhlas juga menjadi tempat perlintasan burung elang saat migrasi dari Australia ke arah utara. "Jadi dalam tahun-tahun tertentu ketika migrasi burung elang akan lewat tepat di atas Masjid Al-Ikhlas, dan jumlahnya mencapai ribuan. Sering jadi tontonan warga sini," ucap Basri.

Sebelum terkenal seperti sekarang, sekitar 1980 Masjid Al-Ikhlas ini awalnya hanya menjadi tempat pengajian sederhana. Sekitar 1990 mulai dibangun musala dengan ukuran 6x6 meter.

Seiring perkembangan zaman, musala tersebut dibongkar dan dibangun Masjid Al-Ikhlas pada 2011.

Masjid Al-Ikhlas di Banjar Dinas Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem jadi viral beberapa tahun belakangan ini karena dijuluki sebagai masjid di atas awan. Disebut demikian, lantaran Masjid Al-Ikhlas berada di atas perbukitan.

Takmir Masjid Al-Ikhlas Hassan Basri mengatakan bahwa yang pertama kali memberikan julukan tersebut adalah para wisatawan, yakni jemaah tabligh atau jemaah yang bersilaturahmi lima tahun yang lalu.

Yang datang bukan hanya wisatawan lokal tapi juga mancanegara, seperti Bangladesh, India, dan Pakistan. Kedatangan itu hampir rutin setiap bulan.

Cerita Masjid di Atas Awan, Perpaduan Bali dan Lombok

Gambar Ilustrasi Cerita Masjid di Atas Awan, Perpaduan Bali dan Lombok

Cerita Masjid di Atas Awan, Perpaduan Bali dan Lombok

"Saat wisatawan tersebut datang ke sini (Masjid Al-Ikhlas) sekitar lima tahun yang lalu kebetulan saat itu kabut, jadi awannya berada di bawah masjid. Sehingga langsung diabadikan dan dibilang masjid di atas awan," kata Basri, Minggu (2/4/2023).

Karena berada di atas ketinggian, pemandangan yang dilihat sangat indah. Udaranya pun sejuk.

Dari sana, Kota Karangasem terlihat dengan jelas, begitupun laut, Pulau Lombok, Nusa Penida, dan Gunung Agung.

Dengan pemandangannya yang indah tersebut, ada saja jemaah yang datang setiap harinya. Untuk menambah kenyamanan, pengelola masjid juga menyediakan tempat bersantai.

Selain terkenal dengan sebutan masjid di atas awan, Basri mengatakan keunikan lainnya adalah dari sisi arsitektur. "Kami memadukan budaya Bali dengan Lombok, karena kebetulan kami umat Muslim yang ada di sini keturunan dari Lombok," kata Basri.

Perlu juga diketahui bahwa Masjid Al-Ikhlas juga menjadi tempat perlintasan burung elang saat migrasi dari Australia ke arah utara. "Jadi dalam tahun-tahun tertentu ketika migrasi burung elang akan lewat tepat di atas Masjid Al-Ikhlas, dan jumlahnya mencapai ribuan. Sering jadi tontonan warga sini," ucap Basri.

Sebelum terkenal seperti sekarang, sekitar 1980 Masjid Al-Ikhlas ini awalnya hanya menjadi tempat pengajian sederhana. Sekitar 1990 mulai dibangun musala dengan ukuran 6x6 meter.

Seiring perkembangan zaman, musala tersebut dibongkar dan dibangun Masjid Al-Ikhlas pada 2011.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .